Find Us On Social Media :

Sudah Jadi Kebiasaan, Ternyata Sarapan dengan Nasi Uduk Malah Mengundang 4 Penyakit Mematikan sampai Separah Ini!

By Devi Agustiana, Minggu, 9 Agustus 2020 | 12:03 WIB

Nasi Uduk Betawi

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Makan nasi uduk untuk sarapan sudah jadi kebiasaan orang Indonesia.

Rasanya sangat nikmat kalau mengisi perut dengan sepiring nasi uduk aromanya khas.

Ditambah lagi dengan beragam topping menggiurkan seperti kering tempe, bihun goring, hingga bakwan.

Namun di luar dugaan, menu favorit jutaan masyarakan Indonesia ini ternyata punya hal yang bisa membahayakan tubuh.

Baca Juga: Dijamu Makanan Hotel Bintang Lima dengan Harga Sewa Rp 120 Juta Per Malam oleh Raffi Ahmad, Irfan Hakim Justru Pilih Makanan Sederhana: Urusan Perut Mah Saya Balik Lagi ke Selera Asal!

Salah satunya bahkan merupakan penyakit yang cukup mematikan.

Jika diperhatikan, nasi uduk sudah merupakan sumber karbohidrat.

Jadi jika ditambah dengan bihun atau kentang, maka asupan karbohidrat bisa bertambah berkali-kali lipat.

Selain itu, gorengan yang jadi pelengkap nasi uduk biasanya tinggi lemak karena mengandung banyak minyak.

Baca Juga: Disangka Main Pesugihan Gegara Sering Komat-kamit Sendiri, Pemain Pesbukers Ini Ternyata Nyambi Jadi Tukang Bubur Sampai Jualan Soto Demi Dapur Tetap Ngebul

Nasi uduk dari nasi putih pun memiliki bahaya yang juga sama.

Terutama jika mengonsumsi nasi secara berlebihan.

Bahkan dapat memicu penyakit mematikan.

Dilansir Grid.ID dari Tribun Pontianak, berikut bahaya mengonsumsi nasi secara berlebihan.

Baca Juga: Virus Corona Sedang Merajalela, Hotman Paris Rela Masak Ulang Makanan yang Beli di Restoran Saking Takutnya

1. Obesitas

Nasi putih sangat tidak disarankan untuk orang yang sedang diet menurunkan berat badan.

Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa konsumsi nasi putih yang rutin dapat menyebabkan obesitas.

Nasi putih mengandung karbohidrat dan kalori yang tinggi sehingga bisa menaikkan berat badan.

Baca Juga: Ngidam Nasi Uduk, Ussy Sulistiawaty Sampai Bela-belain Nyetir Mobil Sport Sendiri Demi Datangi Warung Pinggir Jalan Langganannya

Dalam 100 gram nasi putih terdapat 130 kalori dan 28 gram karbohidrat.

Jika ingin memenuhi karbohidrat harian tanpa nasi putih, bisa diganti dengan kentang, ubi atau jagung mampu mengurangi resiko obesitas.

2. Diabetes tipe 2

Nasi Putih menempati skor indeks glikemik yang tinggi, maka dikaitkan dengan resiko diabetes tipe 2.

Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat tubuh mengubah karbohidrat menjadi gula.

Beras putih memiliki indeks glikemik 64 sementara beras merah memiliki indeks 55.

Makanan yang memiliki indeks glikemik lebih rendah akan lebih baik bagi penderita diabetes.

Baca Juga: Tangis Tukang Nasi Uduk Korban Penipuan First Travel, 7 Tahun Menabung Namun Gagal Berangkat Umrah Sampai Ibunya Meninggal: Dia Berharap Sekali Bisa Berangkat Sama Saya...

3. Sindrom metabolik

Sindrom metabolik adalah faktor resiko yang dapat meningkatkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

Berdasarkan penelitian, orang dengan konsumsi rutin nasi putih lebih beresiko mengalami sindrom metabolik.

Sindrom metabolik bisa berbentuk tekanan darah tinggi, kadar trigliserida tinggi, garis pinggang yang besar, dan kadar HDL yang rendah.

Baca Juga: Kenang Masa Awal Pacaran dengan Sang Suami, Astrid Tiar: Dia Laki-laki Luar Biasa

4. Kanker

Padi yang ditanam di daerah tertentu ada yang terkontaminasi oleh arsenik.

Arsenik bisa meningkatkan resiko akan kanker, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.

Jika kamu terbiasa sarapan dengan nasi uduk, coba kombinasikan bahan yang kaya akan nutrisi.

Lebih lanjut, tahukan kamu bahwa sarapan menu nasi uduk juga berpotensi mengalami kantuk.

Baca Juga: Selama Ini Kita Salah Besar, Ternyata Makan Daun Selada Bisa Datangkan Petaka Bagi Tubuh, Waspada!

“Sementara kalau nasi uduk, kan isinya santen ada lemaknya, pakai telur protein, kerupuk di goreng, belum lagi gorengan,” kata Dokter Spesialis Gizi, Diana F Suganda, seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Bahan-bahan tersebut justru tak ideal, sebab cenderung berlebih.

Saat lebih banyak asupan lemak jenuh, malahan tubuh akan lambat mencerna.

Karena pada dasarnya lemak berada di urutan terakhir yang dicerna tubuh setelah karbohidrat dan protein.

Baca Juga: Bergaul dengan Anak Orang Kaya, Kevin Aprilio Pernah Dagang Nasi Uduk Agar Uang Jajannya Sama Banyak

“Kalau makan nasi uduk lengkap dengan keremesan dan gorengan, justru cepet ngantuk, karena tubuh mencerna semua makan,” katanya.

Saat tubuh berjuang untuk mencerna semua itu, maka akan mengganggu sistem aliran darah.

“Semua aliran darah mengalir ke usus, sehingga aliran darah ke otak dan organ vital lain berkurang. Konsentrasi dan kinerja pun jadi berkurang,” jelasnya.

Jika ingin konsumsi nasi uduk, tetap perhatikan kandungan nutrisinya dan jangan berlebihan, ya.

(*)