Find Us On Social Media :

Kehilangan Kaki Akibat Kanker Tulang, Bocah Berusia 8 Tahun di Semarang Tak Kuasa Menahan Kesedihan Lantaran Harus Mengubur Cita-cita yang Selama Ini Diimpikan, Sang Ibunda: Apa pun akan Saya Lakukan untuk Anak Saya! 

By Novia, Senin, 17 Agustus 2020 | 13:45 WIB

Joseph Arnando (8), bocah laki-laki yang tinggal di Jalan Karanggawang Baru II RT 6 RW 6 Tandang, Kecamatan Tembalang Semarang

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Menjadi orang tua tunggal bukanlah perkara mudah untuk setiap ibu di luar sana.

Ya, membanting tulang demi mencukupi kehidupan rumah tangga, Okti Christiana (45) kini harus kembali bersedih.

Setelah delapan tahun yang lalu ditinggalkan sang suami untuk selama-lamanya, ibu di Semarang, Jawa Tengah ini harus kembali berjuang membesarkan anaknya seorang diri.

Baca Juga: Kakinya Bengkak Sebesar Bola Sepak Seusai Jatuh Saat Bermain, Bocah Asal Belitung Ini Justru Divonis Kanker Tulang oleh Dokter hingga Terancam Diamputasi

Terlebih kondisi sang putra, Joseph Arnando (8), tengah menghadapi sakit kronis.

Melansir dari Kompas.com pada Senin (17/8/2020), Joseph dikabarkan menderita kanker tulang.

Akibat sakit yang dideritanya itu, kini Joseph hasus merelakan kaki kirinya untuk diamputasi.

Baca Juga: Kisah I Nyoman Dharma Sukerta, Bocah 12 Tahun yang Kakinya Diamputasi Karena Kanker Tulang

Ya, di usia sang bocah yang seharusnya dapat bermain dan bahagia itu justru dihadapkan dengan kenyataan lain.

Selain kehilangan kaki kiri, Joseph juga mengubur dalam-dalam atas keinginannya menjadi tentara.

"Nando memang sempat cita-cita jadi tentara. Untuk kondisi saat ini memang tidak mungkin cita-cita itu akan terwujud," ungkap Okti.

Baca Juga: Kisah Seorang Balerina Muda yang Tetap Menari Meski Kakinya Tak Sempurna

Meskipun demikian, Okti tak akan tinggal diam untuk mengupayakan kebahagiaan putranya.

Sebagai orang tua dan harapan satu-satunya sang anak, Okti mengaku akan mengupayakan apapun demi kebahagiaan sang putra.

"Apa pun akan saya lakukan untuk anak saya. Dan semua saya serahkan kepada Tuhan untuk menjaga anak-anak saya," ucap Okti.

Baca Juga: Waspadai Gejala Kanker Tulang Jika Si Kecil Mulai Keluhkan 9 Hal Ini

Tinggal di Jalan Karanggawang Baru II RT 6 RW 6 Tandang, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Okti mengaku tak gentar untuk memberikan semangat sang buah hati.

Meskipun jalan hidup yang dilalui cukup sulit sejak sang suami meninggal, Okti mengaku akan tetap berjuang demi anaknya.

Bekerja sebagai pengelola kantin di Sedes Sapientiae Semarang, Okti acapkali harus meminjam uang tambahan untuk mengembalikan kesehatan putranya.

Baca Juga: Permintaan Pilu Danial, Bocah yang Kakinya Akan Dipotong Karena Mengidap Kanker Tulang

Terlebih kantin yang selama ini menjadi penghasilan utamanya itu harus ditutup akibat pandemi covid-19.

Melalui penjelasan Okti, sang putra Joseph mulai mengidap kanker tulang pada tahun 2019 lalu.

Saat duduk di bangku taman kanak-kanak, Joseph mengeluhkan sakit di bagian paha kirinya.

Baca Juga: Putus dari Bastian Steel, Shafa Harris: Not Yours!

Namun, tak selang beberapa lama, kaki Joseph mulai membengkak dan dinyatakan mengidap kanker tulang.

"Awalnya saya pikir itu bengkak biasa. Tapi jalannya kok pincang. Ternyata baru bilang kalau habis jatuh saat bermain, makanya saya bawa ke tukang pijat tradisional."

"Tapi setelah dua bulan kemudian bengkaknya makin membesar maka saya periksakan ke RS Bhayangkara Semarang," ujar Okti.

Baca Juga: Gegayaan Pasang Lampu Sambil Digendong Suami, Vanessa Angel Langsung Buyar Usai Tali Daster Copot hingga Melorot, Netizen Heboh: Ada-ada Aja Kelakuannya!

Berjuang keras demi kesembuan putranya, Okti mengaku syok saat dokter menyarankan amputasi.

"Mendengar hal itu, saya dan Nando kaget lalu menangis bersama, Orangtua mana yang mau melihat anaknya kehilangan kakinya," ungkapnya.

Setelah kehilangan kakinya pada 14 Juli 2020 lalu, kini Joseph, diakui ibunya, enggan pergi ke sekolah lantaran malu.

Baca Juga: Sang Ibunda dan Adik Khawatir soal Pakaian yang Akan Dikenakan Usai Dirinya Jadi Transgender, Oscar Lawalata: Kalau Dipanggil Mas, Pak, Juga Oke!

Sementara itu melansir dari Tribunnews.com, seorang bocah harus melakukan amputasi juga terjadi di Malang.

Seorang siswa SMPN 16 Malang beberapa waktu yang lalu dikabarkan telah menjadi korban bullying dan kekerasan hingga mengalami luka parah.

Bahkan akibat tindakan tersebut bocah berinisial MS itu harus merelakan jari tangannya untuk diamputasi.

(*)