Find Us On Social Media :

Mengenal Mati Seluler yang Membuat Jenazah Gadis 12 Tahun Gegerkan Warga karena Hidup Lagi Saat Dimandikan, Dokter: Bisa Sampai 2 Jam..

By Devi Agustiana, Kamis, 20 Agustus 2020 | 10:40 WIB

Rumah duka gadis 12 tahun warga Desa Lambangkuning, Lumbang, Probolinggo yang sempat hidup kembali setelah dinyatakan meninggal.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Pernahkan kamu medengar kejadian orang hidup kembali setelah mati?

Ataukah keluargamu sendiri yang mengalami hal tersebut?

Kejadian inilah yang sempat mengegerkan warga Desa Lumbang Kuning, Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Diwartakan melalui laman Tribun Probolinggo, adalah SMW (12), seorang siswi kelas 6 sekolah dasar (SD) hidup kembali saat jenazahnya dimandikan pihak keluarga di rumah pada Senin (17/8/2020).

Baca Juga: Hei Bumil! Ternyata Pisang Punya Seribu Manfaat untuk Ibu dan Janin, Mulai dari Meredakan Mual sampai Bantu Perkembangan Saraf Bayi

Kejadian tersebut pun sontak mengheboh warga.

"Jadi hari sabtu (15/8), sekira jam 03.00 WIB, yang bersangkutan mengalami kesakitan dan kejang-kejang, sehingga oleh orang tuanya dibawa ke rumah sakit Dr Saleh Kota Probolinggo untuk mendapatkan perawatan dengan hasil pemeriksaan menderita diabetes yang cukup tinggi," kata Kapolsek Lumbang, AKP M Dugel, Selasa (18/8/2020).

Namun di tengah menjalani perawatan, SMW dinyatakan meninggal pada Senin (17/8) sekitar pukul 06.00 WIB.

Pagi itu, pihak keluarga pun langsung membawa jenazah SMW ke rumah duka.

Baca Juga: Jangan Aneh Lagi Kenapa Nikah Baru 2 Minggu Kok Hamil Sudah 1 Bulan, Begini Rumus Hitung Kandungan yang Benar!

Saat jenazah dimandikan, tiba-tiba tubuh dan detak jantung SMW bergerak.

Sontak hal itu membuat gempar kerabat, tetangga, dan warga yang sedang bertakziah.

"Saat SMW dimandikan, keluarga terkejut melihat korban membuka mata dan matanya berkedip hidup lagi, itu sekira pukul 07.00 WIB," ucapnya.

Lantaran kondisi SMW cukup lemah, pihak keluarga menghubungi petugas medis Puskesmas Lumbang.

Baca Juga: Sempat Berobat Sana-sini Sebelum Meninggal Dunia, Ternyata Kanker Serviks yang Diderita Julia Perez Tak Bisa Dianggap Sepele, Kenali 10 Penyebabnya Sebelum Terlambat!

Oleh petugas medis SMW sempat diberi oksigen karena denyut jantung lemah.

"Sempat diberi selang oksigen beberapa saat oleh petugas medis karena denyut jantung korban tidak bisa terdeteksi oleh alat medis serta tekanan darah 60," ucapnya.

Sayangnya, setelah setengah jam mendapat penanganan medis, nyawa SMW tak dapat ditolong.

"Jadi gak lama kemudian sekira jam 08.00 itu korban kembali dinyatakan meninggal," katanya.

Baca Juga: Nggak Nyangka, Ternyata Ikan Mujair Simpan 5 Bahaya Ini Buat Tubuh, Nomor 4 Geli Banget!

Setelah kembali dinyatakan meninggal, jenazah SMW pun kembali dirawat dan dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Lambangkuning, Probolinggo.

Penjelasan Medis

Ketua Tim Dokter Otopsi, dr. Ida Bagus Gede Surya Putra Pidada menjelaskan hal tersebut.

"Jadi, saya melihatnya, kalau jenazah masih bisa berkedip, ini berarti sel-sel masih ada yang berfungsi," ujar Surya seperti dilansir Grid.ID dari Kompas.com.

Menurut Putra, berdasarkan ilmu tanatologi (ilmu yang mempelajari tentang kematian), ada dua penggolongan tanda-tanda kematian yakni primer dan sekunder.

Baca Juga: Hei Wanita, Jangan Lagi Coba-coba Nahan Pipis karena Bisa Memicu Infeksi Saluran Kemih yang Mematikan, Ini Faktanya!

Ia menjelaskan, tanda-tanda kematian primer yakni berhentinya napas, sistem sirkulasi jantung, dan sistem saraf.

Sedangkan, tanda-tanda kematian sekunder yakni muncul lebam pada mayat, ada perubahan suhu menjadi lebih rendah, dan mulai proses pembusukan.

Selain itu, ada kondisi di mana mayat mengalami tanda-tanda kematian primer dan berhenti secara permanen, yang dinamakan mati somatis.

Menilik kasus yang terjadi pada jenazah SMW, Putra mengatakan bahwa hal ini serupa dengan kondisi mati seluler.

Baca Juga: Pantas Saja Rutin Dikonsumsi Masyarakat, Ternyata Ikan yang Harganya Murah Meriah Ini Sepuluh Kali Lebih Sehat dari Ikan Salmon, Buktikan Sendiri!

"Mati seluler adalah kondisi jenazah sudah mati somatis, tapi sel-selnya masih berfungsi. Jadi, ini bisa menjadi dasar kenapa sudah dikatakann mati somatis, tapi masih bisa ada otot-otot yang bergerak karena sel-selnya masih ada yang hidup," ujar Putra.

"Ini sering disebut sebagai reaksi supravital. kejadian ini bisa sampai 2 jam dari mati somatis," lanjut dia.

Di sisi lain, Putra mengatakan bahwa saat ini tanda-tanda seseorang telah meninggal telah dapat diketahui berdasarkan alat-alat yang ada di rumah sakit.

"Seiring kemajuan teknologi, kalau di rumah sakit ini dengan adanya alat rekam jantung, jadi secara kematian klinis kelihatan nanti tanda kematian primernya berhenti," ujar Putra.

Baca Juga: Haduh! Bukannya Keren, 5 Gaya Rambut Ini Malah Bikin Sakit Kepala Sampai Kebotakan, Termasuk Gaya Ekor Kuda

Ia menambahkan, sejumlah alat rumah sakit yang dapat memberi tahu tanda kematian seseorang yakni elektrokardiogram (EKG) dan elektroensefalogram (EEG).

Diketahui, EKG atau alat rekam jantung berfungsi untuk mendeteksi kelainan dengan mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan oleh jantung.

Sementara, EEG merupakan salah satu tes yang digunakan untuk mengukur aktivitas kelistrikan dari otak untuk mendeteksi adanya kelainan dari otak.

"Jika pada EKG gambarnya sudah datar, itu seseorang dinyatakan meninggal," ujar Putra.

Baca Juga: Pasutri Wajib Catat! Ini Usia Ideal Wanita untuk Hamil, Dijamin Tumbuh Kembang Janin Optimal dan Sehat

Apabila pasien sedang dirawat di ruang ICU, tanda kematian ditentukan dengan menentukan mati batang otak.

Petugas medis pun harus mendapatkan waktu yang tepat untuk melepaskan alat bantu yang terpasang pada pasien.

(*)