Find Us On Social Media :

Waspada! Ini Penyebab Berat Badan Janin Terlalu Kecil, Mulai dari Kekurangan Nutrisi hingga Risiko Lahir Prematur

By Devi Agustiana, Selasa, 15 September 2020 | 16:33 WIB

Beberapa alasan mengapa berat badan janin di bawah rata-rata.

Akibat sumbatan tersebut akan membuat aliran nutrisi makanan kepada janin tidak tersalurkan dengan baik.

Kalau tidak ditemukan sumbatan, dokter akan melanjutkan dengan memeriksa kondisi penyerapan nutrisi dari tubuh ibu.

Dokter akan memeriksa seberapa banyak kadar zat besi di tubuh.

Zat besi sendiri berguna untuk melakukan penyerapan nutrisi dari makanan yang tengah dikonsumsi.

"Kalau zat besi rendah jadi penyerapan rendah, jadi gak sampai ke janin," ujarnya.

Baca Juga: 10 Tahun Cerai, Dewi Perssik Mendadak Pertanyakan Perasaan Aldi Taher Saat Menceraikannya

Sementara itu, dijelaskan oleh dr. Boy Abidin Sp.OG (K), ginekolog dari RS.Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta, tumbuh kembang janin bisa dipantau berdasarkan dua hal, yang pertama adalah usianya dan juga perkembangannya.

"Misalnya, janin usia 28 minggu seharusnya memiliki berat badan 800-1.000 gram. Lalu 2 minggu kemudian beratnya harus 1.200 - 1.400 gram, jadi harus ada kenaikan bertahap," katanya seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

"Dari hasil USG dapat dilihat juga apakah meski beratnya kecil tapi ukurannya simetris atau tidak. Kalau tidak simetris, misalnya ukuran kepala normal atau perutnya kecil, mungkin ada gangguan kongenital," ujar Boy.

Bila ternyata perbandingan kepala dan perut janin simetris, maka bisa dicoba dilakukan intervensi nutrisi untuk mengejar pertambahan berat badannya.