Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Mantan Istri kedua Halilintar Anovial Asmid, Happy Hariadi, menjadi perbincangan setelah muncul karena pengaduannya ke Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) beberapa tahun lalu.
Banyak yang mempertanyakan motifnya yang muncul baru-baru ini, Happy Sendiri blak-blakan mengapa dirinya berani buka suara.
Hal tersebut ternyata didasari oleh buku otobiografi milik Gen Halilintar, My Family My Team yang dirilis 2015 silam.
"Ya setelah dia mengeluarkan buku itu kan, setelah road show dan mengatakan anaknya 11 orang (jadi mengadu ke LPAI)," buka Happy Hariadi di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (21/9/2020.
Putrinya tak dicantumkan sebagai anak yang ke-12, Happy sendiri tak menerima.
Komunikasi atas pengakuan pada putrinya pun tak didapatkan oleh putrinya
"Sekarang ayah mana yang kalau memang sayang anak kan kalau memang dia mau expose anak dia yang 11,dia cari dulu anaknya yang satu ini," tuturnya
"(Komunikasi) untuk mengikhlaskan, 'saya akan menceritakan anak saya hanya 11', gitu kan seharusnya kalau tidak ingin terjadi masalah," katanya.
Dalam kasus diskriminasi anak ini, Happy kemudian menjadikan buku tulisan Lenggogani Faruk dan Halilintar Anovial Asmid ini sebagai bukti terlampir.
Sebab, fakta tertulis di dalam buku tersebut sangat jelas pengakuan hanya pada 11 anaknya, kesebelasan Halilintar.
"Ohh iya bukti bukti yang terlampirkan berupa buku, yang mana isi buku itu mengklaim anaknya hanya 11 orang. Itu bukti valid, disamping bukti-bukti yang lain," kata kuasa hukum Happy, Dedek Gunawan di lokasi sama.
Diketahui, Atta Halilintar telah dilaporkan oleh Happy Hariadi atas kasus penelantaran anak dan diskriminasi.
Awalnya, Happy mengupayakan jalur mediasi ke Lembaga Perlindungan Anak Indonesia.
Namun setelah tak digubris oleh pihak terlapor dengan baik, Happy akhirnya melaporkan Halilintar ke Polres Metro Jakarta Selatan yang diterima pada Oktober 2019.
Sementara sudah empat saksi yang diperiksa, sampai kini perkara tersebut masih dalam tahap penyidikan.
Ayah Atta Halilintar belum bisa memberikan keterangan secara resmi karena masih berada di Malaysia.
Pengakuan dan pemberian menjadi tuntutan utama dari Happy. (*)