Find Us On Social Media :

Sebanyak 40 Ribu Buruh di Karawang Hari Ini Dikabarkan Turun ke Jalan Demi Melakukan Aksi Penolakan UU Cipta Kerja yang Dinilai Semakin Menyusahkan Nasibnya!

By Novia, Kamis, 8 Oktober 2020 | 18:40 WIB

Massa buruh berdemo di kantor Pemerintah Kabupaten Karawang, Rabu (7/10/2020).

Dari pantauan Wartakotalive.com, ratusan para serikat pekerja menggeruduk kantor Pemerintah Kabupaten Karawang sekitar pukul 13.00 WIB.

Massa menyebutkan aksi turun ke jalan itu sebagai bentuk penolakan buruh atas UU Cipta Kerja yang sudah disahkan oleh DPR RI.

Baca Juga: Terkait Kisruh Pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja, Melanie Subono: Pahami Sendiri Dulu!

“Aksi massa kali ini merupakan lanjutan aksi kemarin tanggal 6. Itu yang sudah disepakati bersama di aliansi buruh Karawang bahwa buruhnya akan bersatu untuk mencabut kembali Omnibus law,” jelas Ruslita, Rabu (7/10/2020).

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Karawang Pendi Anwar selaku fraksi Demokrat mengatakan jika pihaknya telah memberikan dukungan kepada kepada para buruh sebelum disahkan UU Omnibus Law.

“Ketika dicanangkan RUU waktu itu baru saja RUU tapi sudah ada pergerakan penolakan. Dan pergerakan itu juga datang ke kantor kami (DPRD). Kami juga telah memberikan surat dukungan padahal saya belum mendapatkan instruksi dari DPP pusat,” kata Pendi.

Baca Juga: Diduga Sentil Ridwan Kamil Gegara Ikut komentari UU Cipta Kerja, Annisa Pohan Malah Kena Nyinyir Netizen: Nyindir Nih? Hambalang Apa Kabar Mbak ?

Sementara itu melansir informasi dari Kompas.com, demonstrasi penolakan UU Cipta kerja di Yogyakarta dikabarkan ricuh.

Berlangsung di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY) pada Kamis (8/10/2020), polisi dikabarkan telah menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Seperti diketahui, unjuk rasa ini telah dimulai pada sekitar 12.30 WIB ke Gedung DPRD DIY, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta.

Mulanya penyampaian aspirasi berjalan secara tertib, namun mendadak ada aksi yang melempar botol air mineral ke arah Gedung DPRD DIY hingga berujung ricuh.

(*)