Find Us On Social Media :

Nyawa Nomor Dua, Seorang Ayah di Ciamis Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Tertimbun Reruntuhan Gempa Demi Melindungi Sang Buah Hati

By Novia, Minggu, 25 Oktober 2020 | 18:28 WIB

Seorang ayah korbankan nyawanya demi melindungi sang buah hati yang hendak tertimpa robohan akibat gempa bumi

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Melindungi dan mengayomi keluarga nampaknya menjadi prinsip hidup bagi orang tua manapun.

Seperti yang dilakukan seorang ayah di Dusun Kartahayu RT 32 RW 3 Desa Kertahayu Pamarican Ciamis, Jawa Barat ini.

Tempatkan nyawa dalam urutan kesekian, seorang ayah rela mempertaruhkan dirinya demi melindungi sang buah hati.

Seperti yang kita ketahui pagi ini gempa magnitudo 5,9 tengah berlangsung di Pangandaran Jawa Barat, sekitar pukul 07.56 WIB Minggu (25/10/2020).

Baca Juga: Terawang Soal Tanah Bergerak hingga Air Laut Pindah ke Darat, Mbak You Wanti-wanti Netizen Soal Bencana Alam yang Bakal Melanda Indonesia

Melansir informasi Tribunews.com, dampak dari gempa bumi yang terjadi pagi tadi seorang warga dikabarkan mengalami dampak musibah yang cukup parah.

Deden Gustiawan (30) terpaksa dilahirkan ke klinik kesehatan lantaran mengalami sejumlah luka akibat tertimpa robohan dinding rumahnya.

Ya, di Dusun Kartahayu, Pamarican Ciamis, Deden dikabarkan mengalami luka usai melindungi bayinya dari musibah gempa.

“Korban mengalami luka-luka saat berupaya melindungi bayinya. Begitu dinding tembok rumahnya tadi pagi runtuh akibat gempa. Bayinya selamat,” ujar Baehaki Efendi, relawan Tagana Pamarican kepada Tribun Minggu (25/10/2020).

Baca Juga: Masyarakat Ketar-ketir Akan Ancaman Tsunami 20 Meter di Selatan Pulau Jawa, Mbah Mijan Ungkap Terawangannya Soal Bencana Mengerikan Ini: Kalau Memang Kehendak-Nya, Maka Terjadilah!

Beruntung setelah pertaruhkan nyawa demi melindungi sang buah hati, Dede dikabarkan selamat dan sudah diperbolehkan pulang.

“Sekarang sudah pulang lagi ke rumah, lukanya mengalami jahitan,” katanya.

Tak hanya Deden, warga bernama Soleh (70) di Dusun Dusun Cisaar Rt 10 Desa Kertahayu Pamarican rumahnya dikabarkan roboh setelah gempa 5,9 M mengguncang.

Lebih lanjut melansir informasi dari Kompas.com, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membenarkan adanya informasi tersebut.

Baca Juga: Hatinya Bergetar Begitu Lihat Tsunami Banten Memporak-porandakan Lautan Manusia, Lesty Kejora Ceritakan Alasan Pilih Tutup Aurat: Dedek Takut Menghibur Orang dengan Pakaian Seronok!

Pagi ini pusat gempa bumi disebutkan terjadi tepatnya di koordinat 107,87° BT dan 8,32° LS (90 km baratdaya Pangandaran, Jawa Barat) dengan magnitudo M 5,9 pada kedalaman 10 km.

Berdasarkan data BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan ke sejumlah wilayah.

Diantaranya Sukabumi, Tasikmalaya, dan Pangandaran dengan intensitas III-IV MMI.

Di Cilacap, Kuningan Garut, dengan intensitas III MMI, serta di Kabupaten Bandung, Banyumas, Kutoarjo, Kebumen, Banjarnegara, Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta, dan Bandung dengan intensitas II-III MMI.

Baca Juga: Sunda Megathrust, Ancaman Bagi Jakarta yang Berpotensi Sebabkan Gempa Hingga 8 SR

beruntungnya, gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena meskipun berpusat di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut.

“kami masih mendata kemungkinan adanya kejadian lain dampak dari gempa Pangandaran tadi pagi,” ujar Baehaki.

Menyusul adanya dampak gempa Pangandaran di dua lokasi tersebut, unsur TNI dari Koramil Pamarican, personil Polsek Pamarican, Tagana, aparat desa dan warga bergotong royong membersihkan puing-puing pasca gempa

(*)