Warna merah yang membekas itu adalah hasil dari warna sosis yang luntur.
Salah satu guru bahkan mengatakan bahwa sosis tersebut menggunakan bahan warna berbahaya.
"Ini pakai pewarna pakaian, nih," kata salah satu guru.
Tak hanya itu, sosis ini juga tidak terbuat dari daging sapi seperti sosis pada umumnya.
Namun, sosis tersebut terbuat dari adonan tepung yang tingkat kekenyalannya lebih mirip seperti lilin.
Salah satu guru Mata Pelajaran Biologi yang ikut mengidentifikasi jajanan ini bahkan mengatakan hal mengejutkan.
Ternyata makanan ini berpotensi sebagai karsinogenik atau bahan-bahan yang dapat memicu kanker.
Hal ini memang tidak bisa dipungkiri, bahan-bahan yang tidak seharusnya digunakan untuk membuat makanan tentu dapat menimbulkan penyakit.
Bukan hanya kanker, makanan imitasi seperti ini dapat mengakibatkan penyakit tifus, diare, hingga gagal ginjal.
Berikut ini ciri-ciri sosis yang harus dihindari:
- Biasanya dijual tanpa kemasan
- Warna daging dan selongsong hampir sama, yaitu oranye kemerahan mencolok
- Aroma yang tercium kuat bukan aroma daging, tapi justru aroma obat
- Teksturnya membal dan sangat kenyal
- Saat dipotong, tekstur daging sangat licin dan halus tanpa pori-pori.
- Sosis tidak disimpan di freezer ketika dibeli.
Oleh karena itu, perhatikan ciri-ciri sosis saat membeli agar tak sebabkan bahaya untuk tubuh.
Simpan juga sosis dalam lemari pendingin atau freezer agar tidak mudah rusak dan terjaga kualitasnya.
(*)