Find Us On Social Media :

Jadi Penyanyi Termuda di Trio LANJUD, Judika Akui Sempat Was-was Menghadapi Ari Lasso dan Anang Hermansyah: Aku Belajar Banyak dari Mereka

By Annisa Dienfitri, Jumat, 20 November 2020 | 06:30 WIB

Anang bersama Ari Lasso dan Judika saat jumpa pers virtual, Kamis (19/11/2020).

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa DienfitriGrid.ID - Judika menjadi anggota termuda dari Ari Lasso dan Anang Hermansyah di Trio LANJUD.Seperti diketahui, Ari Lasso dan Anang Hermansyah sudah berkecimpung di industri musik Tanah Air sejak awal tahun 1990-an.

Baca Juga: Berangkat dari Juri Indonesian Idol, Ari Lasso, Anang Hermansyah dan Judika Gebrak Industri Musik Tanah Air lewat Trio LANJUD!Sementara nama Judika baru melambung sejak menjadi runner up Indonesian Idol Musim Kedua di awal tahun 2000-an.Meski jadi yang termuda, Judika mengatakan tak ada istilah senior dan junior di Trio LANJUD.

Baca Juga: Demi Melahirkan Seorang Bintang, Ari Lasso Tak Mau Gunakan Standar Lama"Aku sebagai yang paling junior di sini tapi diperlakukan, kita udah lama kenal jadi gak ada junior-senior," ujar Judika saat jumpa pers virtual, Kamis (19/11/2020).Walau begitu, pelantun 'Mama Papa Larang' itu mengaku sempat merasa was-was saat harus berhadapan dengan Ari Lasso dan Anang Hermansyah.

"Di awal-awal iya, di awal tuh, 'duh enak gak ngomong ini, ngomong apa, ngomong sesuatu' misalnya usul," tuturnya."Karena kan aku ngerasa seniorku udah dulu (eksis)," imbuh penyanyi berdarah Batak ini.

Baca Juga: Ari Lasso hingga Rossa Bakal Menjadi Juri Indonesian Idol Special Season 11 dengan Patuhi Protokol Kesehatan Covid-19Namun kekhawatiran Judika tak terjadi sehingga akhirnya penyanyi 42 tahun itu pun merasa lega berkarya bareng Ari Lasso dan Anang Hermansyah."Jadi aku sih sebenernya gak punya beban apa-apa," kata Judika lagi.Justru, tambahnya, Judika belajar banyak dari Ari dan Anang terkait pembuatan sebuah karya.

Baca Juga: Ibnu Jamil Akhirnya Buka-bukaan soal Ririn Ekawati, Dhini Aminarti Heboh Suruh Langsung Halalkan"Aku belajar banyak dari mereka tentang gimana mengolah keruwetan jadi karya yang mahal," tandas Judika.

(*)