Find Us On Social Media :

Resep Wedang Ronde, Minuman Hangat Percampuran Dua Budaya yang Melegenda

By Devi Agustiana, Senin, 21 Desember 2020 | 21:14 WIB

Resep Wedang Ronde, Minuman Hangat Percampuran Dua Budaya yang Melegenda

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.IDWedang ronde sudah menjadi minuman favorit banyak masyarakat Indonesia.

Minuman ini memang sangat nikmat dikonsumsi malam hari, apalagi saat cuaca hujan.

Ini karena efek dari wedang ronde yang bisa menghangatkan tubuh.

Baca Juga: Sambut Natal 2020, Ayo Berkenalan dengan Krampus, Tokoh Buruk Rupa yang Hadir Bersama Sinterklas yang Berasal dari Austria

Tahukah kamu bahwa wedang ronde atau minuman hangat berisi ronde adalah perpaduan budaya Tionghoa dengan Nusantara?

Dirangkum Grid.ID dari Kompas.com, ronde terbuat dari beras ketan dan air, dibentuk bulat, dan direbus sampai matang dan mengapung.

Kemudian, disajikan dalam kuah jahe hangat dan gula.

Biasanya ronde berisi kacang tanah cincang, kacang hitam atau wijen.

Baca Juga: Baca Surat Cinta dari Penggemar, Kim Seon Ho Kehabisan Kata-kata hingga Menangis Terharu

Namun, ada juga versi ronde tanpa isian.

Wedang ronde adalah perpaduan antara tangyuan dan kuah jahe plus gula khas Indonesia.

Tangyuan juga terbuat dari tepung ketan dan sedikit air, bisa diberi isian maupun polosan.

Berdasarkan Beijing Tourism, saat Dinasti Ming tangyuan disebut yuanxiao.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Pertama dalam Benakmu Bisa Ungkap Isi Hatimu Saat ini, Tengkorak atau Wanita?

Nama ini berasal dari Festival Yuanxiao atau Lentern Festival di China.

Sementara di China bagian selatan, disebut tangyuan atau tangtuan.

Konon kaisar Yuan Shikai yang memerintah pada 1912-1916 tidak menyukai nama yuanxiao karena pengucapannya serupa dengan singkirkan Yuan.

Sehingga ia memerintahkan untuk mengganti nama yuanxiao jadi tangyuan.

Baca Juga: Hingga Detik Ini Belum Kunjungi Rumah Calon Mertuanya, Atta Halilintar Kepergok Datangi Istana Yuni Shara hingga Kulik Soal Krisdayanti, Tante Aurel Hermansyah : Janji-janji Doang...

Secara harfiah, arti nama makanan ini adalah bulatan bola-bola dalam kuah atau sup.

Baik tangyuan maupun ronde yang terbuat dari tepung ketan, mempunyai tekstur lengket.

Sajian ini identik sebagai simbol mempererat tali kekeluargaan.

Dalam perayaan tertentu seperti Festival Dongzhi dan Festival Yuanxiao, tangyuan dimakan bersama dengan keluarga.

Baca Juga: Sejarah Hari Ibu dan 10 Ucapan yang Pantas Kamu Berikan untuk Ibu Kalian di Rumah

Ternyata, wedang ronde hanya dapat ditemukan di Indonesia karena merupakan perpaduan budaya Tionghoa dengan Nusantara.

Tangyuan di China disajikan dalam kuah manis atau kaldu daging, sedangkan ronde di Indonesia kuah jahe manis.

Sajian ini disebut wedang ronde karena kuah jahenya hangat.

Wedang ronde biasanya dijual di gerobak pinggir jalan yang sampai sekarang dapat kamu temukan di banyak lokasi.

Baca Juga: 14 Tahun Disembunyikan Rapat-rapat, Aktor Tampan Ini Akhirnya Ngaku Pernah Jatuh Hati dengan Luna Maya Tapi Ciut Nyali Hingga Pilih Pendam Sendiri, Mantan Ariel NOAH Kaget : Nggak Ngeh, Abis Dia Orangnya...

Adapun asal nama wedang ronde sendiri berasal dari Bahasa Belanda rond yang berarti bulat.

Kemudian menjadi rondje karena dalam Bahasa Belanda kata jamak menggunakan akhiran je, misalnya petje atau topi yang akhirnya diserap jadi kata peci.

Bagi orang Belanda di Indonesia, sebutan rondje lebih mudah diucapkan daripada tangyuan.

Namun, kata ini masih tidak mudah bagi lidah orang Indonesia, akhirnya lama-lama berubah menjadi ronde.

Baca Juga: Konektivitas Stabil, Inilah Berbagai Keunggulan Duo Tws Panasonic

Nah, apabila kamu ingin membuat wedang ronde sendiri, sangatlah mudah.

Diwartakan Sajian Sedap, simaklah resep wedang ronde berikut ini:

Resep ini bisa dibuat untuk 10 porsi.

Bahan ronde:

- 150 gram tepung ketan putih

- 1/4 sendok teh garam

- 135 ml air hangat

- 2 tetes pewarna hijau tua

- 2 tetes pewarna merah cabai

Baca Juga: Terkesan dengan Lantunan Suara Merdu Adhisty Zara Saat Mengaji di Lokasi Syuting, Syakir Daulay: Ih Alus Bener..

Bahan isi:

- 50 gram kacang tanah kupas, digoreng

- 1 sendok teh wijen, disangrai

- 25 gram gula pasir

- 1/8 sendok teh garam

Baca Juga: Siap-siap, Masuk 6 Wilayah ini Wajib Menyertakan Hasil Rapid Test Antigen, Catat Ya!

Sirop jahe:

- 2.000 ml air

- 300 gram gula pasir

- 100 gram jahe, dibakar, dimemarkan

- 1 sendok teh garam

- 4 lembar daun pandan

- 6 batang serai, dimemarkan

Baca Juga: Tak Bisa Pelesiran Mewah ke Luar Negeri Gegara Pandemi, Ivan Gunawan Halu Pengin Liburan Winter di Paris

Bahan pelengkap:

- 200 gram kolang-kaling, direbus, diiris

- 25 gram sagu mutiara merah

- 50 gram kacang sangrai untuk taburan

Cara membuat:

1. Untuk isian, blender kacang tanah hangat-hangat, wijen, gula pasir, dan garam sampai rata. Bentuk menjadi bulatan kecil-kecil dan sisihkan.

Baca Juga: Di Tengah Sulitnya Pandemi Covid-19, Rizky Febian Bertengger di Deretan Atas Resso Indonesia 2020 Anthem Awards

2. Untuk ronde, campur tepung ketan dan garam.

Aduk rata. Tambahkan air hangat sedikit-sedikit sambil diuleni sampai kalis.

3. Bagi adonan menjadi tiga bagian. Satu bagian tambahkan pewarna merah, aduk rata. Satu bagian tambahkan pewarna hijau, aduk rata. Sisanya biarkan putih.

4. Ambil sedikit bahan ronde. Pipihkan, beri isi, dan bentuk bulat. Lakukan sampai adonan habis.

5. Siapkan air mendidih, masukkan bola-bola ketan, rebus hingga mengapung, serta angkat dan tiriskan.

Baca Juga: Diramal Bakal Terkuras Hartanya Usai Nikah, Denny Darko Ungkap Alasan Harta Syahrini Berkurang Jauh dari Seharusnya

6. Untuk sirup jahe, rebus air, gula, jahe, daun pandan, dan serai di atas api kecil sampai mendidih dan harum.

Terkahir, sajikan wedang ronde bersama sirop jahe dan pelengkap lainnya.

Selamat mencoba.

(*)