Find Us On Social Media :

Mengenal Bahaya Kekurangan Karbohidrat Seperti yang Dialami Juwita Bahar, Bisa sampai Koma

By Devi Agustiana, Senin, 11 Januari 2021 | 09:30 WIB

Juwita Bahar.

Hal tersebut terjadi karena kandungan tersebut hanya dapat ditemukan dalam makanan yang kaya karbohidrat, seperti buah dan sayuran.

Roti, kue kering dan pasta juga merupakan sumber karbohidrat sederhana atau bisa disebut karbohidrat olahan.

Kekurangan karbohidrat bisa menyebabkan sembelit, serta meningkatkan risiko penyakit jangka panjang seperti kanker usus besar dan batu ginjal.

Baca Juga: Makan 1 Buah Apel Setiap Hari, Rasakan Manfaat-manfaat Ini Untuk Tubuh Anda!

2. Kurang berenergi

Diet dengan mengurangi asupan karbohidrat juga dapat menyebabkan rendahnya proses pemecahan glukosa untuk energi.

Walaupun energi pengganti dapat ditemukan pada keton, namun rasa lesu dan lambat dalam bergerak akan terjadi atau dikenal sebagai "carb flu".

3. Bau mulut

Bau mulut adalah hasil dari energi aseton, satu dari tiga badan keton, yang terjadi ketika tubuh memasuki ketosis.

Bau mulut merupakan efek samping yang kurang disadari dari diet rendah karbohidrat.

Baca Juga: Ada Resiko Mengintai di Balik Diet Rendah Karbohidrat dan Tinggi Lemak, Penelitian Mengungkap Khususnya untuk Orang-orang dengan Aktivitas Ini

4. Makan jadi tidak teratur

Pola diet mempunyai prinsip untuk mengatur jadwal makan secara teratur.

Akan tetapi, diet rendah karbohidrat dapat membuat kita sulit untuk menerapkan pola makan yang disarankan.

Menurut Parker, hal itu biasa terjadi saat kita berkumpul bersama keluarga atau kawan yang identik dengan suguhan makanan ringan.

Ia menambahkan bahwa hal tersebut dapat menyebabkan kemungkinan isolasi sosial jika kita melakukan diet karbohidrat dengan disiplin tinggi.

Oleh karena itu, konsultasikan setiap pilihan diet dengan ahli agar bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh kita masing-masing.

(*)