Find Us On Social Media :

Kerusuhan di Gedung DPR Amerika Gegara Pendukungnya, Donald Trump: Kalian Tidak Mencerminkan Negara

By Silmi Nur Aziza, Jumat, 8 Januari 2021 | 15:27 WIB

Donald Trump

Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A

Grid.ID - Donald Trump akhirnya mengakui kemenangan Joe Biden dalam rekaman pidatonya.

Akan tetapi, Donald Trump terus mengklaim bahwa dia segera menelpon Garda Nasional ketika Capitol diserbu pada Rabu (6/1/2021)--yang pada kenyataannya tidak seperti itu.

Melansir People, hanya 24 jam setelah menyebut para perusuh yang turun di gedung DPR AS "sangat istimewa", Donald Trump berbalik arah dengan mengatakan bahwa orang-orang yang sama itu "tidak mencerminkan negara kita."

Baca Juga: Terbongkar, Ini Alasan Irwan Mussry Ngotot Jodohkan El Rumi dengan Pilot Cantik, Respon Maia Estianty Jadi Sorotan

Dalam rekaman pidato yang dirilis Kamis (7/1/2021) malam di tengah pembicaraan bahwa dia harus dicopot dari jabatannya, Donald Trump mengklaim dia "marah" oleh "kekerasan, pelanggaran hukum, dan kekacauan" yang terjadi.

"Aku segera mengerahkan Garda Nasional dan penegak hukum federal untuk mengamankan gedung dan mengusir para penyusup," katanya yang jelas tidak bisa dibuktikan.

Para pejabat mengatakan kepada New York Times bahwa sebenarnya Wakil Presiden Mike Pence-lah yang memberi perintah agar Garda Nasional masuk.

Baca Juga: GOT7 Dikabarkan Bakal Putus Kontrak dari Agensi Park Jin Young, Netizen Korea Soroti 5 Kesalahan Manajemen JYP Entertainment

"Para demonstran yang menyusup ke gedung DPR telah mencemari kursi demokrasi Amerika," kata Donald Trump membacakan pidatonya dari teleprompter.

"Kepada mereka yang terlibat dalam tindakan kekerasan dan perusakan, kalian tidak mencerminkan negara kami. Dan bagi mereka yang melanggar hukum, kalian akan membayar," imbuhnya.

Donlad Trump terus mengatakan bahwa emosi tinggi setelah pemilihan yang intens, menambahkan bahwa sekarang emosi harus didinginkan dan ketenangan dipulihkan.

"Kita harus melanjutkan bisnis Amerika," katanya.

Baca Juga: GOT7 Dikabarkan Bakal Putus Kontrak dari Agensi Park Jin Young, Netizen Korea Soroti 5 Kesalahan Manajemen JYP Entertainment

Trump kemudian mengklaim bahwa satu-satunya tujuan dalam mengajukan banyak tuntutan hukum yang menentang hasil pemilu adalah untuk memastikan integritas suara.

"Dengan melakukan itu, aku berjuang untuk mempertahankan demokrasi Amerika," paparnya.

"Aku terus yakin bahwa kita harus mereformasi undang-undang pemilihan kita untuk memverifikasi identitas dan kelayakan semua pemilih, dan untuk memastikan keyakinan dan kepercayaan dalam semua pemilihan mendatang," terang Donald Trump.

Setelah berbulan-bulan gagal melakukannya, Donald Trump mengatakan bahwa dia sekarang akan fokus pada transisi kekuasaan yang mulus ke Joe Biden.

"Sekarang Kongres telah mensertifikasi hasil. Pemerintahan baru akan dilantik pada 20 Januari. Fokusku sekarang beralih pada memastikan peralihan kekuasaan yang tertib dan mulus," katanya.

Baca Juga: Soal Isu Bunga Citra Lestari Tercantum dalam Daftar Penerima Vaksin Covid-19 Pertama, Manajer Percayakan pada Pemerintah

Mengalihkan pembahasannya ke pandemi corona yang sedang berlangsung--yang juga telah dia remehkan sejak kedatangannya di AS--Trump mengatakan bahwa untuk mengalahkan virus itu akan mengharuskan semua orang bekerja sama.

“Ini akan membutuhkan penekanan baru pada nilai-nilai sipil dan patriotisme, iman, amal, komunitas dan keluarga,” katanya.

"Kita harus merevitalisasi ikatan suci cinta dan kesetiaan yang mengikat kita sebagai satu keluarga nasional," imbuhnya.

“Bagi warga negara kita, menjabat sebagai presiden adalah kehormatan seumur hidupku,” pungkasnya.

"Dan untuk semua pendukungku yang luar biasa, aku tahu kalian kecewa, tetapi aku juga ingin kalian tahu bahwa perjalanan luar biasa kita baru saja dimulai. Terima kasih, Tuhan memberkati kalian, dan Tuhan memberkati Amerika," tutup Trump.

Wah, bagaimana menurutmu?(*)