Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama
Grid.ID - Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dilaporkan hilang kontak di atas Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat tersebut memiliki tujuan penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Soepadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36 WIB dan diperkirakan sampai Bandara Soepadio pada pukul 15.15 WIB.
Namun pesawat tersebut hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.
Dikutip dari Wartakotalive.com, diperkirakan pesawat tersebut jatuh di perairan Pulau Laki tepat 4 menit setelah lepas landas.
Tercatat ketinggian jelajah Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 turun 5.500 kaki, dari 10.900 kaki menuju ketinggian 5.400 kaki hanya dalam kurun waktu 15 detik.
Kemudian turun dari ketinggian 5.400 kaki menuju ketinggian 250 kaki dalam kurun waktu 7 detik.
Pesawat tersebut diperkirakan telah jatuh di perairan Pulau Laki.
Dilansir dari Kompas.com, tercatat Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mengangkut 50 orang penumpang yang terdiri dari 43 orang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi, serta 12 kru pesawat.
Berita ini pun sontak mengejutkan para keluarga kru yang bertugas dan para penumpang dari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Salah satunya adalah keluarga dari Diego Mamahit yang menjadi kopilot Pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Istri Diego Mamahit sempat tidak percaya bahwa Diego menjadi kopilot pesawat tersebut.
Sepengetahuannya, sang suami diketahui menjadi kopilot penerbangan Jakarta-Padang.
"Tadi keluarganya tahunya berangkat ke Padang. Orangtuanya masih ada harapan karena rencana berangkatnya ke Padang," jelas kakak sepupu Diego, Ronny yang dikutip dari Kompas.com saat di Crisis Center Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2021) malam.
Setelah memastikan kepada petugas, Ronny dan keluarga Diego yang ikut menemani pun merasa terkejut bahwa Diego Mamahit memang betul menjadi kopilot Pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
(*)