Find Us On Social Media :

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas dengan Guguran Sejauh 1000 Meter, PVMBG: Masyarakat Diminta Waspada

By Bella Ayu Kurnia Putri, Senin, 18 Januari 2021 | 16:59 WIB

Gunung Merapi

Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri

Grid.ID - Gunung Merapi Kembali menunjukkan aktivitasnya.

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Senin (18/1/2021).

Awan panas guguran itu meluncur ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak sejauh 1.000 meter.

"Terjadi awan panas guguran pukul 05.43 WIB," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam laporan aktivitas Gunung Merapi, Senin (18/1/2021) dikutip Grid.ID dari kompas.com.

Baca Juga: Kembali Aktif, Gunung Merapi Berstatus Siaga Muntahkan Lava Pijar 36 Kali Selama 6 Jam

Kemudian berdasarkan data BPPTKG, awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 22 mm, sedangkan durasi awan panas tercatat 112 detik.

“Jarak luncur kurang lebih 1.000 meter ke arah barat daya, ke hulu Kali Krasak. Teramati tinggi kolom 50 meter di atas puncak," ucapnya.

Dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 18 Januari 2021 pukul 00.00 WIB-06.00 WIB, juga terpantau 6 kali guguran lava pijar.

Jarak luncur tercatat maksimum 600 meter ke barat daya.

Baca Juga: Sempat Alami 17 Kali Guguran Lelehan Magma, Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Lava Pijar, Penambangan dan Sektor Wisata Diimbau untuk Berhenti

Kegempaan Gunung Merapi, untuk awan panas guguran sebanyak 1 dengan amplitudo 22 mm dan durasi 112 detik.

Guguran sebanyak 32 dengan amplitudo 3 mm-21 mm dan durasi 12 detik-64 detik.

Embusan sebanyak 3 dengan amplitudo 2 mm dan durasi 9 detik-11 detik. Hybrid/Fase Banyak jumlah 2 dengan amplitudo 5 mm, S-P : 0.3 detik-0.5 detik dan durasi 9 detik-16 detik.

Vulkanik Dangkal sebanyak 2 dengan amplitudo 34 mm-75 mm dan durasi 10 detik-38 detik.

Baca Juga: Kembali Bergejolak, Gunung Merapi Keluarkan Lava Pijar Sebanyak 19 Kali Hingga Hujan Abu Tipis di Kawasan Lereng Selatan

Selanjutnya melansir dari Tribunnews.com, dengan adanya peristiwa itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta masyarakat agar selalu mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak gunung Merapi.

Selain itu, PVBMG juga menyarankan untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata juga diimbau agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak gunung Merapi.

Selain itu, pemerintah yang daerahnya terkait dengan gunung Merapi, diharapkan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang terkait upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

(*)