Find Us On Social Media :

Indonesia Catat Ribuan Kasus Positif Covid-19 Tiap Harinya tetapi Warga Suku Baduy Belum Ada yang Terpapar Virus Tersebut, Ini Rahasianya!

By Bella Ayu Kurnia Putri, Jumat, 22 Januari 2021 | 18:57 WIB

Suku Baduy

Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri

Grid.ID - Pandemi di Indonesia saat ini sudah berlangsung hampir satu tahun.

Total kasus positif Covid-19 di Indonesia kini telah mencapai 9 ratus ribu orang.

Bahkan setiap harinya, dilaporkan ada ribuan sampai belasan ribu orang yang terpapar virus itu.

Baca Juga: Terbaring 2 Bulan karena Covid-19, Melaney Ricardo Bawel Peringatkan Teman-temannya yang Kendor Saat Pakai Masker: Ini Realitanya!

Tetapi nyatanya, ada satu suku di Indonesia yang warganya sama sekali belum terinfeksi virus tersebut.

Ya, suku itu adalah suku baduy.

Dikutip dari kompas.com, tidak ada satu pun warga Suku Baduy di pedalaman Provinsi Banten yang terkonfirmasi positif.

Padahal, di daerah yang dekat dengan suku tersebut, yaitu Kabupaten Lebak, jumlah kasus sudah mencapai 1.179 yang tersebar di 28 kecamatan hingga Kamis (21/1/2021).

Baca Juga: Lama Tak Terdengar Kabarnya, Rieke Diah Pitaloka Unggah Kabar Duka Atas Meninggalnya Sang Nenek: Perempuan yang Menguatkan Langkahku

"Tidak ada, tidak ada sama sekali, masih nihil," kata Tetua Adat Masyarakat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (22/1/2021) dikutip Grid.ID.

Saija mengatakan, nol kasus di Baduy merupakan hasil dari segala upaya yang sudah dilakukan oleh pihaknya untuk mencegah Covid-19 masuk ke dalam wilayahnya.

Upaya-upaya yang dilakukan suku Baduy agar virus tersebut tidak memasuki wilayah mereka salah satunya adalah dengan antisipasi yang cepat.

Baca Juga: Ketahuan Nagita Slavina Lakukan Hal Ini saat Tak Tersorot Kamera, Kemesraan Ifan Seventeen dan Citra Monica Sampai Buat Istri Sultan Andara Iri Tak Karuan : Lucu Mereka, Dari Tadi Iklan Gini....

Begitu kasus Covid-19 diumumkan pertama kali di Indonesia pada Maret tahun lalu, pihaknya langsung bertindak cepat dengan memerintahkan warga Baduy yang ada di perantauan untuk langsung pulang.

Lalu, sebagai kawasan adat yang kerap dikunjungi wisatawan, Baduy juga membatasi kunjungan selama pandemi.

Orang-orang yang datang ke Baduy, kata Saija, harus mengikuti protokol kesehatan.

Warga Baduy juga diwajibkan untuk selalu mengenakan masker.

Baca Juga: Sadar Diri Tak Mudah Menjalin Biduk Rumah Tangga dengan Ussy Sulistiawaty yang Memiliki Perbedaan Usia Cukup Besar, Andhika Pratama: Aku Gak Sempurna Jadi Suami dan Bapak, Tapi Kamu Bertahan..

Upaya lain untuk menanggulangi Covid-19 juga dilakukan dengan cara tradisional, yaitu dengan mantra dan doa.

Saija mengatakan, setiap saat, kerap dilakukan doa bersama untuk meminta keselamatan bagi warga Baduy.

“Beberapa waktu lalu bersama Jaro Tangtu kita kumpul, berdoa, nyareat-lah istilahnya untuk keselamatan warga Baduy, kita pagari juga batas-batas wilayah dengan doa, ada mantra-mantranya," kata dia.

Baca Juga: Sama-sama Kehilangan Fungsi Indera Penciuman, Ini Bedanya Anosmia karena Covid-19 dengan Pilek

Seperti yang kita ketahui suku Baduy adalah kelompok etnis yang hidup di Pegunungan Kendeng, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

Melansir dari Tribun News Wiki, Suku ini dibagi menjadi dua yaitu Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar. 

Perbedaan mendasar kedua suku ini dapat dilihat dari cara mereka melaksanakan aturan adat.

Suku Baduy Dalam masih memegang teguh adat dan menjalankan aturan dengan baik.

Sementara Suku Baduy Luar sudah terkontaminasi dengan budaya luar.

Seperti menggunakan barang elektronik dan sabun serta menerima tamu dari luar negeri dan memperbolehkan mereka menginap.

(*)