Find Us On Social Media :

Begini Cara Merawat Miss V Saat Masa Nifas, Bumil Wajib Tahu!

By Ragillita Desyaningrum, Kamis, 4 Februari 2021 | 21:15 WIB

Setelah melahirkan, muncul masa nifas di mana darah keluar dari Miss V selama enam minggu. Meski tidak jauh berbeda dengan menstruasi, ketahui cara merawat Miss V saat nifas.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Setelah masa melahirkan telah terlewati, wanita dihadapkan dengan masa nifas atau masa pembersihan rahim.

Sebenarnya masa pembersihan ini mirip dengan menstruasi, di mana darah dan lendir keluar dari vagina, bedanya masa nifas ini berlangsung sekitar enam minggu.

Warna yang dikeluarkan saat nifas pun ternyata berbeda-beda pada setiap wanita.

Baca Juga: Unggah Foto Tampan Putranya yang Baru Lahir, Ringgo Agus Rahman Mendadak Mengeluh hingga Singgung Masa Nifas sang Istri, Netizen: Yang Sabar ya

Biasanya pada minggu pertama darah yang keluar berwarna merah segar, lalu selanjutnya darah akan berubah menjadi kecokelatan dan kekuningan, kemudian berubah lagi menjadi lendir-lendir berwarna putih bening dan agak kuning.

Nah untuk mengatasi darah yang keluar dari vagina dalam waktu yang lama ini, kamu perlu mengetahui cara merawat Miss V saat nifas.

Hal ini dikarenakan pada ibu yang melakukan persalinan normal terdapat jahitan pada area Miss V yang menyebabkan Miss V terasa nyeri saat dibersihkan.

Baca Juga: Viral Ayah Bunuh Bayi 40 Hari karena Ditolak Berhubungan Intim dengan Istri yang Masih Masa Nifas, Ternyata Ini Bahaya Berhubungan Seks saat Nifas, Bisa Sampai Infeksi Parah!

Pada saat-saat nifas ini, Miss V harus dipastikan bersih agar tidak terjadi infeksi.

Berikut ini adalah cara membersihkan Miss V selama masa nifas seperti yang dilansir Grid.ID dari Nakita.id:

- Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiap buang air kecil dan besar

Air yang digunakan tak perlu matang asalkan bersih.

Basuhlah dari arah depan ke belakang hingga tidak ada sisa-sisa kotoran yang menempel di sekitar vagina.

Sisa kotoran baik dari air seni maupun feses dapat mengandung kuman dan bisa menimbulkan infeksi pada luka jahitan.

Baca Juga: Tantri Kotak Terapkan Social Distancing Gara-gara Teror Covid-19, Arda Naff Curhat: Ganggu Rumah Tangga Orang Aja!

- Vagina boleh dibersihkan menggunakan sabun maupun cairan antiseptik untuk menghilangkan kuman

Namun pastikan cairan antiseptik yang digunakan terbuat dari bahan-bahan yang aman.

Penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan sabun dan cairan antiseptik ini sebelum menggunakannya.

- Bila takut menyentuh luka jahitan, upaya menjaga kebersihan vagina dapat dilakukan dengan cara duduk berendam dalam cairan antiseptik selama 10 menit setelah BAK atau BAB.

Namun cara yang paling direkomendasikan tetap dengan tangan agar bisa dipastikan bahwa Miss V bersih.

Baca Juga: Istrinya Masih Nifas dan Belum Siap Berhubungan Badan, Suami di Lampung Ngamuk dan Jadikan Anaknya sebagai Bahan Amukan hingga Meregang Nyawa!

- Setelah dibersihkan, gantilah pembalut

Jangan lupa untuk selalu mengganti pembalut setelah Miss V dibersihkan.

Pembalut yang kotor dapat memindahkan bakteri ke Miss V yang sudah dibersihkan.

Selain itu, Miss V juga akan terasa lembab jika pembalut digunakan lagi.

Gantilah pembalut minimal tiga jam sekali atau setiap habis buang air kecil atau air besar, atau bila sudah merasa tidak nyaman.

Baca Juga: Wanita Ini Alami Pendarahan Selama 85 Hari, Setelah Diperiksa Ada Kain Kasa yang Tersisa Saat Operasi

- Sebelum menggunakan pembalut, pastikan Miss V dan bekas jahitannya dikeringkan dengan handuk lembut dan kering

Jangan menggunakan tisu, apalagi menggunakan tisu yang mudah robek karena tisu seperti itu dikhawatirkan meninggalkan partikel-partikel kecil di Miss V.

- Setelah semua langkah tadi dilakukan, bekas jahitan dapat diolesi salep antibiotik yang diresepkan oleh dokter.

Baca Juga: Jadi 'Sepupu' Adly Fairuz, Rizky Billar Berusaha Hilangkan Bayang-Bayang Suami Angbeen Rishi

Cara-cara di atas memang berguna untuk menghindari infeksi saat nifas.

Namun, masalah saat nifas bukan hanya sekedar infeksi, ada beberapa gangguan lain yang mungkin dirasakan saat nifas, di antaranya:

Kelainan pada rahim

Melansir dari Kompas.com, setelah melahirkan, rahim secara alami akan terus mengecil menuju ukuran semula.

Bila proses mengecilnya rahim ini mengalami gangguan, maka gangguan ini disebut sub-involusi.

Penyebab gangguan ini adalah infeksi, pembekuan darah dalam rahim, dan sebagainya.

Baca Juga: Penyanyi ini Bongkar Profil Anak Semata Wayang Prabowo yang Jarang Terekspos, Sukses Tekuni Pekerjaan Unik Hingga Diakui Dunia!

Sindrom Sheehan

Sindrom Sheehan ini adalah shock karena pendarahan persalinan yang biasa terjadi pada ibu yang mengalami eklamsia.

Eklamsia adalah kejang yang dialami ibu sebelum, selama, dan setelah persalinan.

Baca Juga: Ada Kutil di Sirip, Pria Ini Lakukan Operasi Pada Ikan Cupangnya Pakai Sebuah Silet, Videonya pun Viral

Gangguan pada payudara

Setelah melahirkan, ibu mungkin mengalami keluhan pada payudara seperti payudara bengkak, keras, panas, dan nyeri.

Dikutip dari Kompas.com, ada beberapa kasus terjadinya peradangan pada payudara yang disebabkan oleh kuman yang masuk melalui puting payudara atau peredaran darah.

Kondisi ini disebut sebagai mastitis dan dapat diatasi dengan mengompres payudara dan melakukan pemijatan ringan.

(*)