Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Tantri Syalindri, vokalis band Kotak, saat ini tengah berbangga karena telah mengkhitan putranya, Arkairan Cadenza Tanarda atau Arka pada Jumat (26/02/2021).
Yang spesial adalah, Arka disunat hanya berselang enam hari dari ulang tahunnya yang pertama pada 20 Februari.
Akhirnya, banyak netizen yang bertanya-tanya apa alasan di balik keputusannya ini.
Untuk menjawab rasa penasaran netizen, istri dari Arda Naff ini membagikan alasannya.
Menurut wanita berusia 31 tahun ini, awalnya dia memang parno dan galau dalam memutuskan apakah si kecil mau disunar sekarang atau nanti saat besar.
Namun, setelah berkonsultasi dengan rekan sesama artis, Tya Ariestya, dan dokter, dirinya semakin yakin untuk menyunat putranya lebih cepat.
“Gue browsing dan tanya dokter, katanya semakin cepat semakin baik. Karena lebih banyak manfaatnya, menghindari penyakit-penyakit kelamin seperti fimosis, ISK, ataupun hernia,” tulis Ibu dari dua anak ini yang dilansir Grid.ID dari Instagram @tantrisyalindri.
Tantri juga mengungkapkan bahwa ketika melihat proses sunat, dirinya menyaksikan sendiri kotoran yang ternyata menumpuk di penis Arka.
“Nggak kebayang sih kalau gue nyunatin Arka nanti, amit-amit malah jadi penyakit lain,” lanjutnya.
Menyunat bayi memang masih asing di telinga masyarakat Indonesia, sebab rata-rata orangtua baru menyunatkan anaknya ketika anak duduk di bangku Sekolah Dasar antara usia 6-12 tahun.
Padahal, melansir dari Nakita.id, penelitian justru menemukan bahwa anak yang disunat sebelum mencapai 1 tahun justru berpotensi terhindar dari penyakit yang merugikan.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh pernyataan seorang penulis dan professor di University of Washington, Dr. Charbel El Bcheraou seperti yang dilansir dari Medical Daily via Nakita.id.
“(Hasil penelitian) Ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menemukan tingkat efek samping sunat pada anak-anak yang lebih tua jauh lebih tinggi dibanding pada bayi,” kata Dr. Charbel.
Adapun efek samping yang dimaksud mengacu pada WHO, yaitu rasa sakit, pendarahan yang berlebihan, pemotongan kulit yang berlebihan, kerusakan pada penis, sulit buang air kecil, jaringan parut atau cacat, pembengkakan berlebihan, dan infeksi.
WHO sendiri mendorong orangtua agar segera menyunatkan anak lelakinya karena sunat dapat menurunkan risiko terjadinya HIV hingga 60%.
Baca Juga: Sunat Bayinya yang Baru Berusia 15 Hari, Zaskia Adya Mecca: Jauh Lebih Mudah Perawatannya
Selain itu, ada beberapa manfaat bagi kesehatan apabila anak disunat sedini mungkin.
Melansir Kompas.com, berikut adalah manfaat sunat bayi dari segi medis:
Mencegah fimosis
Sunat dapat mencegah terjadinya penyakit pada penis seperti fimosis.
Fimosis merupakan nyeri pada kepala atau kulup penis yang dapat berpotensi menjadi radang.
Mengurangi risiko Infeksi Saluran Kencing (ISK)
Sunat dapat mengurangi risiko infeksi saluran kencing atau ISK yang dapat menjalar menjadi masalah pada ginjal.
Umumnya, infeksi ini lebih rentan terjadi pada orang yang tidak menjalani sunat.'
Mengurangi risiko terkena kanker Mr. P
Jangan salah, kanker juga dapat terjadi pada penis, khususnya Mr. P yang kotor karena belum disunat.
Hal ini dikarenakan Mr. P yang belum disunat dapat menyimpang berbagai jenis kotoran di ujungnya yang berbahaya bagi Mr. P itu sendiri.
Baca Juga: 3 Makanan Penyebab Kanker Serviks, Hati-hati Nomor 2 Kita Konsumsi Setiap Hari!
Mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan
Efek jangka panjang sunat bukan hanya dirasakan oleh pria yang disunat melainkan juga untuk wanita yang menjadi pasangannya kelak.
Sebab, pria yang disunat dapat mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan.
(*)