Grid.ID - Buku yang berjudul “Nasi Goreng, Makanan Sejuta Mamat” lebih mirip buku yang pernah ditulis sebelumnya, sebuah buku lucu-lucuan yang “enak dibaca dan nggak serius-serius amat”.
Penulisannya diawali rasa frustrasi akibat terjebak di rumah pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020, yang kemudian dituangkan dalam tulisan cerita-cerita mengenai hidangan Nusantara yang sederhana namun ada di mana-mana (dari tek tek sampai hi-tek).
Melalui buku ini, penulis mengajak pembaca berkelana ke masa lampau, masa depan, serta ke beberapa kota seperti Yangzhou, Berlin, Den Haag, dan Kansas City.
Penulis membawa pembaca bertemu dengan tokoh-tokoh seperti Centhini, Grace Young, sampai Barack Obama dan Ibu Megawati Soekarnoputri.
Semuanya melalui satu benang merah, yakni nasi goreng!
Anehnya, setelah panjang lebar bercerita soal nasi goreng, justru buku ini ditutup dengan sebuah bab yang bercerita mengenai sop buntut!
Ya, karena melalui buku ini, penulis ingin membagikan semangat “mencari yang unik” dan bukan “mencari yang asli”.
Karena, menggali keunikan kuliner berarti membuatnya menjadi baru dan lebih menarik, sementara mencari-cari yang asli akan membawa pada masa lampau yang usang dan rawan perdebatan.
Hayyah! Nasi goreng kok bisa jadi serius gini?
NASGOR MAKANAN SEJUTA MAMATKang Harnaz
Harga : Rp 70.000Tebal : 120 halamanUkuran : 13 x 19 cmCover : Soft coverISBN : 978-623-03-0440-8ID Buku : 532121007Tanggal Terbit : 17 Maret 2021
Siapa sangka kalau dari sepiring nasi goreng kita bisa menjelajah ke abad 16, mendalami rumus Kimia Permukaan, meresapi duka Vonny yang terusir ke kampung halamannya, hingga duduk satu meja bersama para elite politik?
Siapa sangka kalau sepiring nasi goreng ternyata menyimpan keagungan khazanah kuliner Nusantara yang belum banyak terungkap?
Maka, mari kita bertualang menjelajah nasi goreng dengan buku ini sebagai petanya.
Blusukan di Dinasti Qing abad ke-17, hingga menyambangi gang-gang mungil Cap Kau King di Semarang.
Tenang, kita tak akan tersesat.
Sebab kalau ada makanan yang bisa masuk ke selera lidah banyak kalangan, itulah nasi goreng: makanan sejuta Mamat, sejuta Agus, sejuta Wijaya, dan sejuta nama lainnya.
(*)