Find Us On Social Media :

Sebelum Vaksinasi Covid-19, Kamu Sangat Disarankan untuk Melakukan Hal Ini Salah Satunya Tidur Cukup, Ini Alasannya!

By Ragillita Desyaningrum, Minggu, 28 Maret 2021 | 17:10 WIB

Para ahli menekankan pentingnya untuk menjaga kesehatan sebelum melakukan vaksinasi, salah satunya dengan tidur cukup. Apa sih alasannya?

Baca Juga: Waspada Disfungsi Imunitas alias Immunosenescence pada Lansia Saat Vaksinasi Covid-19, Ini Faktor Penyebabnya!

Selain itu, tidur yang cukup sebelum divaksin juga disarankan oleh Presiden American Academy of Sleep Medicine (AASM), Dr Kannan Ramar yang dikutip dari Kompas.com.

"Tidur cukup dan berkualitas secara teratur dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengoptimalkan respons tubuh terhadap vaksin," ujar Ramar.

Bukan hanya sebelum divaksin, para ahli juga menjelaskan pentingnya mendapatkan tidur yang cukup setelah vaksinasi.

Baca Juga: Kemenkes Mengizinkan Vaksin Covid-19 untuk Ibu Menyusui, Komorbid, dan Penyintas Covid-19, Ketahui Syaratnya!

"Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa tidur cukup setelah vaksinasi bisa menguatkan respons kekebalan tubuh terhadap antigen yang menyerang, dan efek ini sangat signifikan secara klinis," jelas Direktur Pusat Neuromodulasi UMMHC/UMMS di University of Massachusetts Medical School, Dr Khurshid Khurshid, yang dikutip dari Kompas.com.

Seperti yang telah disebutkan, vaksin Covid-19 bisa menimbulkan efek samping ringan, salah satunya demam.

Demam merupakan reaksi yang normal dan dinilai positif oleh ahli karena artinya sistem kekebalan tubuh merespons pemberian vaksin ke tubuh.

Baca Juga: Bagaimana Cara Meminimalisir Efek Samping Usai Vaksinasi Covid-19 pada Lansia? Berikut Saran dari Dokter Penyakit Dalam

Dengan adanya efek samping ini, masyarakat yang sudah divaksin disarankan untuk tidur yang cukup supaya gejala ringan tidak bertambah berat.

Selain tidur yang cukup, ada beberapa hal lain yang perlu dipersiapkan menjelang vaksinasi.

Berikut adalah panduan yang diberikan Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Muhammad Budi Hidayat, yang dikutip dari Kompas.com.