Find Us On Social Media :

Belajar dari Audi Marissa yang Melahirkan Prematur di Usia 31 Minggu, Begini Caranya Mencegah Bayi Lahir Sebelum Waktunya

By Ragillita Desyaningrum, Rabu, 7 April 2021 | 17:13 WIB

Audi Marissa telah melahirkan anak pertamanya secara prematur pada 7 April 2021, pukul 00.21 WIB.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Netizen dikejutkan dengan kabar persalinan prematur Audi Marissa yang berlangsung pada Rabu (7/4/2021) pukul 00.21 WIB.

Melalui sebuah unggahan di Instagram, Audi mengabarkan bahwa ia harus melahirkan prematur di usia kandungan 31 minggu 4 hari.

Belum jelas apa penyebab kelahiran prematur putra pertamanya dengan Anthony Xie, namun Audi mengabarkan bahwa semua organ buah hatinya dalam keadaan baik.

Baca Juga: Audi Marissa Melahirkan Putra Pertamanya Secara Prematur, Istri Anthony Xie Beberkan Kondisi sang Buah Hati: Masih Harus Terus Dipantau di Ruang NICU

Meski begitu, bayi yang dinamai Anzel Maverick Xie saat ini masih harus dipantau di ruang NICU.

“Kami sangat bersyukur baby Anzel semua organnya baik dan bagus. Tapi masih harus dipantau di ruang NICU. Jadi Mama belum bisa peluk langsung” tulis Audi yang dikutip dari Instagram @audimarissa.

Aktris berusia 25 tahun ini kemudian meminta doa dari para followersnya di Instagram supaya bayinya sehat dan bisa segera pulang ke rumah.

“Mohon doanya teman-teman. Bao bao atau Anzel bisa sehat terus dan semangat biar cepat-cepat bisa dibawa ke rumah yaa dan dirawat langsung sama mama papanya” lanjut Audi.

 

Baca Juga: Sedih Persalinannya yang Berjarak 7 Bulan dari Pernikahan Jadi Omongan, Audi Marissa: Kalian Enggak Tahu Cerita Kehamilanku

Kelahiran prematur adalah merupakan kelahiran yang terjadi sebelum usia kandungan berusia 37 bulan atau lebih awal dari hari perkiraan lahir.

Melansir Nakita.id, melahirkan prematur bisa lebih bermasalah dibandingkan melahirkan bayi yang sudah cukup bulan.

Kelahiran prematur juga dapat menyebabkan ketidakmatangan pada sistem organ bayi seperti paru-paru, jantung, otak, sistem pencernaan, dan sistem penglihatannya.

Itu sebabnya bayi yang lahir prematur harus dipantau secara intensif di ruang NICU.

Baca Juga: Pamer Foto Pemotretan dengan Perut Buncit, Audi Marissa Banjir Pujian Selangit dari Netizen Berkat Paras Cantiknya Saat Sedang Hamil, Warganet: Aura Bumil Terpancar Banget Ya

Adapun penyebab kelahiran bayi prematur dipicu oleh beberapa faktor seperti:

- Ibu hamil tidak bisa menghentikan kebiasaan buruk merokok maupun mengonsumsi minuman beralkohol

- Tidak menjaga kenaikan berat badan (kurang gizi), padahal kenaikan berat badan ideal wanita minimum mencapai 12,5 kg selama kehamilan

- Tidak menyeimbangkan zat gizi selama kehamilan

- Memiliki hormon kehamian yang tidak seimbang

- Menderita infeksi seperti campak Jerman, infeksi cairan ketuban

- Leher rahim lemah

- Menderita stress

- Mengalami plasenta previa atau ari-ari terletak di rahim bawah

- Ibu hamil berusia di bawah 17 tahun atau di atas 35 tahun

- Hamil kembar atau ganda

- Ibu hamil menderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung atau diabetes mellitus

- Jarak kehamilan yang terlalu dekat, yakni kurang dari 2 tahun

- Mempunyai riwayat persalinan prematur

Baca Juga: Bukan Hanya Tya Ariestya, Deretan Artis Ini Juga Pernah Alami Preeklamsia hingga Ada yang Terpaksa Melahirkan Prematur, Ketahui Penyebabnya Berikut

Melansir Kompas.com, menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSUD Bung Karno Surakarta, dr. Andy Wijaya, Sp.OG, M.Kes., kelahiran prematur sebenarnya bisa dicegah.

Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah bayi lahir prematur.

- Hindari perjalanan jauh untuk meminimalisir cedera pada ibu hamil

- Hindari penggunaan obat-obatan tanpa anjuran dokter

- Hindari tempat-tempat yang terlalu ramai karena ibu hamil mudah terjatuh

- Hindari berdiri lebih dari 6 jam

- Sering cuci tangan untuk mencegah infeksi

- Sebisa mungking hindari kontak dengan lingkungan atau orang sakit

- Melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda

- Mengikuti penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, tanda-tanda bahaya selama kehamilan, dan perawatan diri selama kehamilan

- Merencanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat, yakni 20-34 tahun

 

(*)