Find Us On Social Media :

4 Tahun Lalu Viral Gegara Tidur 13 Hari, Kini Gadis Asal Banjarmasin Kembali Alami Hipersomnia Hingga Tertidur Berhari-hari, Bagaimana Gejala dan Penyebabnya?

By Devi Agustiana, Kamis, 8 April 2021 | 10:32 WIB

Siti Raisa Miranda atau Echa, Putri Tidur asal Banjarmasin yang tertidur selama 13 pada 2017 lalu. Kini kembali tertidur.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Pada 2017 lalu, kita sempat digegerkan oleh berita gadis asal Banjarmasin yang dijuluki putri tidur.

Diwartakan laman Tribun Manado (6/4/2021), hal itu lantara wanita bernama Siti Raisa Miranda alias Echa tertidur selama 13 hari.

Kini, Echa kembali dikabarakan tertidur selama 4 hari.

Baca Juga: Masih Ingat Echa Si Putri Tidur? Begini Kondisinya Sekarang

Echa diduga mengidap sindrom hipersomnia.

Adapun hipersomnia adalah kondisi di mana kita merasa kantuk berlebihan di siang hari.

Ini dapat terjadi bahkan setelah lama tidur.

Baca Juga: Setiap Malam Susah Tidur? Coba Konsumsi Susu Kunyit dan 7 Minuman Ini, Dijamin Langsung Lelap

Dilansir Grid.ID dari Healthline.com, nama lain untuk hipersomnia adalah excessive daytime sleepiness (EDS).

Hipersomnia bisa menjadi kondisi primer atau sekunder.

Hipersomnia sekunder adalah akibat dari kondisi medis lain.

Baca Juga: Cuma Minum Susu Dicampur 2 Bahan Dapur Ini Setiap Malam, Kamu Bisa Terhidar dari Beragam Penyakit Berbahaya, Buktikan Sendiri!

Ini dapat termasuk sleep apnea, penyakit parkinson, gagal ginjal, dan sindrom kelelahan kronis.

Kondisi tersebut menyebabkan kurang tidur di malam hari, sehingga membuat lelah di siang hari.

Sementara, hipersomnia primer terjadi tanpa adanya kondisi medis lain.

Baca Juga: Nanti Malam Coba Minum Air Kelapa Sebelum Tidur, Rasakan Keajaiban Ini Pada Tubuh Saat Bangun Esok Hari

Hipersomnia primer diduga disebabkan oleh masalah pada sistem otak yang mengontrol fungsi tidur dan bangun.

Gejala utama hipersomnia adalah rasa lelah yang terus-menerus.

Orang dengan hipersomnia mungkin tidur siang sepanjang hari, tapi tidak menghilangkan rasa kantuk.

Baca Juga: Penyanyi Indonesian Idol Meninggal saat Tidur Siang karena Serangan Jantung, Dengkuran dengan Ciri ini Bisa Jadi Pertanda Penyakit Mematikan ini!

Mereka juga mengalami kesulitan bangun dari waktu tidur yang lama.

Gejala hipersomnia lainnya meliputi:

- Energi rendah

- Sifat mudah marah

- Kegelisahan

- Kehilangan selera makan

- Berpikir atau berbicara lambat

- Kesulitan mengingat

- Kegelisahan

Baca Juga: Makan Malam saat Diet Masih Aman Kalau Kamu Tahu Aturan Berikut Ini, Gak Akan Bikin Gendut

Orang dengan beberapa kondisi yang membuat mereka lelah di siang hari paling berisiko mengalami hipersomnia.

Kondisi ini termasuk sleep apnea, masalah ginjal, jantung, otak, depresi atipikal, hingga fungsi tiroid yang rendah.

American Sleep Association menyatakan bahwa kondisi tersebut lebih mempengaruhi pria daripada wanita.

Baca Juga: Iseng-iseng Rebus Kulit Pisang dan Minum Airnya Sebelum Tidur, Ternyata Efek Luar Biasa Ini Akan Langsung Dirasakan Tubuh!

Orang yang merokok atau minum alkohol secara teratur juga berisiko mengalami hipersomnia.

Obat yang menyebabkan kantuk pun dapat memiliki efek samping yang mirip dengan hipersomnia.

Beberapa orang dengan hipersomnia dapat memperbaiki gejalanya dengan perubahan gaya hidup yang tepat.

Baca Juga: Sebelum Vaksinasi Covid-19, Kamu Sangat Disarankan untuk Melakukan Hal Ini Salah Satunya Tidur Cukup, Ini Alasannya!

Pengobatan juga dapat membantu kondisi ini.

Namun, beberapa mungkin tidak pernah merasa lega atau sembuh sepenuhnya.

Ini bukan kondisi yang mengancam jiwa, tetapi dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.

(*)