Find Us On Social Media :

Manfaatkan Bulan Ramadan 2021 untuk Berbisnis, Berikut Tips Memulai Bisnis Kuliner Ramadan di Tengah Pandemi

By Ragillita Desyaningrum, Sabtu, 10 April 2021 | 17:03 WIB

Bulan Ramadan 2021 semakin dekat. Untuk mencukup kebutuhan puasa dan hari raya lebaran nanti, bagaimana jika manfaatkan kesempatan ini untuk memulai bisnis kuliner?

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Bulan Ramadan bisa menjadi kesempatan untuk menambah penghasilan, apalagi di tengah krisis saat pandemi saat ini.

Jika kamu berencana untuk berbisnis di bulan ini, bisnis kuliner bisa jadi pilihan yang tepat untukmu.

Hal ini dikarenakan banyaknya makanan dan minuman musiman yang hanya muncul di bulan Ramadan dan dicari-cari oleh orang yang berpuasa.

Baca Juga: Ramadan 2021: Penderita Diabetes juga Bisa Berpuasa dengan Nyaman Kok! Yuk Ikuti Panduan Ini Supaya Gula Darah Tetap Terkontrol

Sebut saja makanan seperti kurma, kolak, es buah, es blewah, es kopyor, biji salak, hingga ketupat untuk hari lebaran nanti.

Namun perlu diperhatikan bahwa berbisnis kuliner di tengah pandemi ini juga butuh akal untuk memasarkan produk.

Sebab adanya pembatasan sosial yang diberlakukan oleh pemerintah membuat pedagang tidak bisa berjualan dengan cara tradisional seperti menjajakan dagangan di pasar Ramadan.

Baca Juga: Ramadhan 2021: Berikut Kumpulan Resep Kolak untuk Sajian Takjil Berbuka Puasa

Nah, berikut ini adalah beberapa tips berbisnis kuliner Ramadan di tengah pandemi yang dikutip dari Kompas.com:

Fokus yang paling dicari

Selain makanan dan minuman khas Ramadan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Dr. Tri Siwi Agustina, S.E., M.Si. menyebutkan bahwa minuman dengan kandungan rempah-rempah juga dicari oleh pelanggan.

Hal ini berkaitan dengan pandemi yang masih berlangsung sehingga banyak orang yang membutuhkan minuman untuk meningkatkan imunitas.

"Minuman seperti wedang jahe kunyit lemon, wedang uwuh, atau wedang sarabba pasti akan sangat dicari," kata Siwi seperti dikutip dari laman resmi Unair via Kompas.com.

Baca Juga: Bulan Ramadan 2021 Semakin Dekat, Begini Cara Jitu Mengatur Keuangan Saat Bulan Puasa di Tengah Pandemi

Pelajari perilaku konsumen

Adanya pandemi Covid-19 akhirnya menciptakan perliku konsumen yang lebih memilih untuk di rumah dan melakukan pembelian online dibandingkan harus beli langsung ke luar.

Untuk itu, produsen kuliner mau tidak mau memanfaatkan teknologi demi aktivitas penjualan yang lebih maksimal.

Sediakan pula pilihan layanan jasa antar untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk yang ingin dibeli.

Jangan lupa juga untuk memperhitungkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memproses pesanan dengan waktu pengantaran ke konsumen.

Hal ini lantaran menghindari kekecewaan konsumen apabila mereka menerima produk melewati waktu berbuka puasa.

Baca Juga: Modal Sedikit tapi Bisa Untung Hingga 30 Persen, Simak Tips Ini Sebelum Menjalankan Bisnis Dropship

Maksimalkan layanan same day delivery

Mengutip Kontan.co.id, dengan bertambahnya bisnis UKM di jalur online, kebutuhan produsen akan partner pengantaran pesanan pun bertambah.

Pastikanlah untuk memilih partner pengantaran yang dapat menjamin keselamatan produk hingga sampai ke tangan konsumen.

Manfaatkanlah fitur same day delivery yang kini telah banyak dimiliki berbagai partner pengantaran supaya produk bisa diterima konsumen di hari yang sama.

Baca Juga: Berbisnis dengan Pasangan Bisa Mengasyikkan, tapi Sebelumnya Perhatikan Tips Ini Dulu ya!

Jaga stok dan bahan baku

Menjelang dan selama bulan Ramadan, biasanya harga bahan baku menjadi tidak stabil.

Demi mengantisipasi lonjakan harga, produsen harus teliti dalam memperhitungkan jumlah order dan ketersediaan stok serta bahan baku.

Selain itu, adanya pembatasan sosial mungkin juga berpengaruh pada waktu datangnya bahan baku yang dipesan oleh produsen.

Baca Juga: Bisnis Franchise Kuliner Diperkirakan Masih Jaya di Tahun 2021! Sebelum Memulai, Perhitungkan Hal Berikut Ini Dulu ya

Perhatikan kualitas

Memperhatikan kualitas bahan baku dan memprosesnya adalah kewajiban yang harus dilakukan para produsen.

Kenaikan sejumlah barang mungkin akan memberatkan, namun jangan sampai itu membuat produsen tergiur untuk memilih barang baku yang murah dengan kualitas rendah.

Apalagi dalam penjualan produk kuliner, konsumen akan memakan produk yang telah dibuat sehingga hal itu akan memengaruhi kesehatannya.

(*)