Laporan Wartawan Grid.ID, Hana Futari
Grid.ID - Sebelum insiden jatuh pingsan yang dialami oleh ustaz Zacky Mirza rupanya sang istri, Shinta Tanjung sudah memiliki firasat.
Shinta Tanjung memiliki perasaan tak enak terlebih ketika ustaz Zacky Mirza juga mengeluhkan hati yang gelisah.
"Iya (merasakan firasat) saya enggak enak hati saja," ujar Shinta Tanjung saat dihubungi Grid.ID melalui sambungan telepon, Selasa (20/4/2021).
"Beliau (ustaz Zacky Mirza) juga sudah seminggu ini kan bilang nggak bisa tidur, hatinya kayak gelisah," imbuh Shinta Tanjung.
Sebelum mengalami insiden pingsan di balik mimbar itu, ustaz Zacky juga sempat menjalani perawatan di UGD lantaran demam.
"Akhirnya (ustaz Zacky Mirza) demam. Jadi sudah demam, sudah ke UGD infus vitamin gitu," lanjutnya.
Shinta Tanjung yang saat itu masih berada di Jakarta langsung nekat menyusul sang suami ke Batam.
"Akhirnya saya nyusul saja ke Batam, dari Batam baru ke Pekanbaru karena sudah khawatir, walaupun dia sudah enakan," kata wanita yang dinikahi ustaz Zacky Mirza pada 2011 lalu.
Shinta menyebut bahwa dirinya sudah lama tak menemani ustaz Zacky Mirza ketika berdakwah.
Hanya saja, tiba-tiba Shinta Tanjung ingin mendampingi sang suami dalam menjalankan tugasnya saat menyiarkan Agama Islam.
Shinta Tanjung pun nekat meninggalkan anaknya demi menyusul ustaz Zacky Mirza.
"Sudah lama saya nggak dampingi ustaz karena anak anak di rumah nempel banget. Alhamdulillah di rumah lagi pada puasa jadi saya bujuk kan," katanya.
Shinta Tanjung pun merasa bersyukur lantaran di tengah sakit yang dialami oleh ustaz Zacky Mirza dirinya tengah mendampingi.
"Qadarullah lagi di sini jadi agak lega ya. Kalau saya di Jakarta gimana coba," tutup Shinta Tanjung.
Seperti diketahui, ustaz Zacky Mirza mendadak jatuh pingsan saat menyampaikan ceramahnya di Pekanbaru, Riau.
Insiden tersebut membuat ustaz Zacky Mirza hingga saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit yang berada di Pekanbaru.
Dari hasil diagnosis dokter, ustaz Zacky Mirza mengalami pneumonia dan juga memiliki penyakit kekentalan darah yang sudah lama dideritanya.
(*)