Find Us On Social Media :

Idul Fitri 2021, Berikut Jumlah Total Kalori dalam Opor Ayam, Rendang, dan Kue Kering, Kalap Makan Bisa Sebabkan Kematian Dini!

By Ragillita Desyaningrum, Rabu, 12 Mei 2021 | 10:15 WIB

Hidangan khas lebaran seperti opor ayam, rendang dan kue kering yang menggugah selera bisa membuat kita kalap. Jangan sampai ini terjadi jika tidak mau terkena penyakit kronis ini.

Melansir Kompas.com, dalam setiap porsi penyajian, rendang memiliki total 468 kalori yang terdiri dari 26.57 gram lemak, 10.78 gram karbohidrat, dan 47.23 gram protein.

Sedangkan dalam satu porsi opor ayam terdapat total 320 kalori dengan 11 gram karbohdirat, 15 gram protein, dan 25 gram lemak.

Adapun kue kering seperti nastar, tanpa diduga memiliki total kalori yang cukup tinggi yaitu 26 kalori per butirnya.

Sayangnya, kebanyakan orang terbiasa mengonsumsi kue nastar lebih dari satu butir dalam sekali makan.

Contohnya, jika dalam waktu senggang kita mengonsumsi 10 butir kue nastar dalam sekali makan atau sekitar 50 gram, ternyata total kalorinya sudah 512 kkal.

Berikutnya, kue kastangel yang juga menjadi salah satu kue kering wajib saat lebaran memiliki total kalori sebanyak 20 kalori dalam satu butirnya.

Tak lupa juga kue putri salju yang mengandung 23 kalori setiap butirnya dan disertai gula halus tambahan.

 Baca Juga: Menjelang Idul Fitri 2021, Ingat Lagi Bahaya Memanaskan Opor Ayam dan Rendang Berulang Kali Bagi Kesehatan

Penting untuk diingat bahwa total kalori yang dibutuhkan manusia dalam sehari adalah 1.600 hingga 2.400 untuk wanita dan 2.000 hingga 3.000 kalori.

Total kebutuhan kalori ini pun kian berkurang seiring bertambahnya umur karena kemampuan metabolisme tubuh yang ikut melambat.

Nah, apabila semakin kalap mengonsumsi hidangan khas lebaran, maka semakin banyak kalori yang diterima oleh tubuh.

Seperti yang dikutip dari TribunWow.com, asupan kalori yang berlebih bisa berbahaya karena dapat menyebabkan obesitas.

Tak hanya itu, risiko terkena penyakit kronis seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker juga meningkat.

Diketahui bahwa penyakit kronis di atas seringkali menjadi penyebab kematian dini.

 (*)