Find Us On Social Media :

Hal-hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan saat Menyimpan ASI, Dijamin Tidak Mudah Basi dan Tetap Aman

By Devi Agustiana, Senin, 24 Mei 2021 | 18:00 WIB

Menggunakan pompa ASI sudah menjadi kebutuhan wajib bagi orangtua, apalagi ibu yang bekerja. Simak apa saja hal-hal perlu diperhatikan saat menyimpan ASI agar tidak mudah basi.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Jika kamu masih menyusui dan akan kembali bekerja, maka pompa payudara menjadi benda sangat dibutuhkan.

Begitu mulai memompa air susu ibu (ASI), penting untuk mengetahui cara menyimpannya dengan aman.

Simak apa saja hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menyimpan ASI yang telah Grid.ID lansir dari laman Mayo Clinic.

Sebelum memeras atau menangani ASI, cuci tangan dengan sabun dan air.

Kemudian, simpan ASI dalam wadah kaca food grade yang bersih, tertutup atau wadah plastik keras yang tidak dibuat dengan bahan kimia bisphenol A (BPA).

Orang tua juga dapat menggunakan kantong plastik khusus yang dirancang untuk penyimpanan ASI.

Jangan simpan ASI dalam lapisan botol sekali pakai atau kantong plastik yang dirancang untuk penggunaan alat rumah tangga umum.

Baca Juga: Zaskia Sungkar Bersyukur ASI Lancar dan Banyak, Begini Aturan Makan Minum yang Bagus untuk Busui!

Dengan menggunakan label dan tinta tahan air, beri tulisan tanggal memeras ASI.

Jika menyimpan ASI di fasilitas penitipan anak bayi, tambahkan pula nama bayi pada label.

Letakkan wadah di bagian belakang lemari es atau freezer, yang suhunya paling dingin.

Isi wadah dengan susu yang dibutuhkan bayi untuk sekali menyusui.

Ibu bisa mulai dengan 60 hingga 120 mililiter, lalu sesuaikan seperlunya.

Pertimbangkan juga untuk menyimpan porsi yang lebih kecil, misalnya 30 hingga 60 mililiter untuk situasi yang tidak terduga.

ASI bisa mengembang saat membeku, jadi jangan isi wadah hingga penuh.

Baca Juga: Kupas Tuntas Aturan Minum Kopi Saat Menyusui, Tenang Masih Boleh Kok Asal Tahu Hal Ini!

Perlu orang tua tahu, boleh menambahkan ASI yang baru diperah ke dalam ASI yang didinginkan atau dibekukan.

Namun, dinginkan ASI yang baru diperah secara menyeluruh di lemari es atau pendingin sebelum menambahkannya ke susu dingin atau beku sebelumnya.

Jangan menambahkan ASI hangat ke ASI beku karena akan menyebabkan susu yang beku mencair sebagian saja.

Lantas, berapa lama ASI dapat disimpan?

Berapa lama dapat menyimpan ASI dengan aman tergantung pada metode penyimpanannya.

- Suhu kamar: ASI yang baru diperah dapat disimpan pada suhu kamar hingga enam jam.

Namun, ASI sebaiknya digunakan atau disimpan dengan benar dalam waktu empat jam, terutama jika ruangannya hangat.

Baca Juga: Curhat Tentang Drama ASI Mampet, Chelsea Olivia Beberkan Punya Obat Manjur untuk Atasi Badan Lemes: Obatnya Senyam Senyum Begini

- Pendingin terisolasi: ASI yang baru diperah dapat disimpan di pendingin terisolasi dengan kompres es hingga satu hari.

- Kulkas: ASI yang baru diperah dapat disimpan di bagian belakang lemari es hingga empat hari dalam kondisi bersih.

Namun, susu sebaiknya digunakan atau dibekukan dalam waktu tiga hari saja.

- Freezer dalam: ASI yang baru diperah dapat disimpan di bagian belakang deep freezer hingga 12 bulan, tetapi penggunaan susu beku dalam waktu enam bulan sudah optimal.

Yang perlu orang tua tahu, penelitian menunjukkan bahwa semakin lama menyimpan ASI, baik di lemari es atau freezer, semakin besar hilangnya vitamin C dalam ASI.

Penting juga untuk dicatat bahwa ASI berubah untuk memenuhi kebutuhan bayi.

ASI yang dikeluarkan saat bayi baru lahir tidak akan sepenuhnya memenuhi kebutuhan si kecil yang sama saat ia berusia beberapa bulan lebih tua.

Selain itu, aturan penyimpanan mungkin berbeda untuk bayi prematur, sakit atau bayi yang dirawat di rumah sakit.

(*)