Find Us On Social Media :

Mengenal Latte Factor atau Pengeluaran Kecil yang Tanpa Disadari Membahayakan Kondisi Keuangan Milenial, Begini Cara Mengatasinya

By Ragillita Desyaningrum, Senin, 7 Juni 2021 | 14:33 WIB

Berhati-hatilah dengan

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.IDMilenial, berhati-hatilah terhadap kecanggihan teknologi yang tengah kamu nikmati saat ini.

Pasalnya, hal itu dapat menjadi bumerang untuk kamu atau lebih tepatnya untuk kondisi keuangan.

Contohnya adalah kebiasaan untuk membeli sesuatu hanya dengan satu klik melalui aplikasi lalu diantar ke rumah.

Mungkin kamu merasa bahwa barang tersebut tidak mahal, padahal hal ini yang disebut sebagai “latte factor”.

Melansir Kontan.co.id, istilah latte factor ini pertama kali dicetuskan oleh David Bach, salah seorang pakar keuangan yang juga penulis keuangan asal Amerika.

Istilah ini mengacu kepada pengeluaran kecil yang tidak penting dan bisa dihindari namun rutin dilakukan setiap hari.

Kata “latte” sendiri memang sengaja diambil dari kebiasaan nongkrong di coffee shop ala milenial setiap hari yang lama-lama menguras kantong.

Baca Juga: Hasrat untuk Belanja Online yang Tidak Tertahankan Bikin Saldo Menipis, Begini Cara Mengendalikannya

Bagaimana tidak? Jika seseorang terbiasa membeli kopi seharga Rp 30.000 setiap harinya, maka dalam 30 hari biaya yang dikeluarkan sudah mencapai Rp 900.000.

Meski demikian, istilah latte factor ini memang tidak terbatas pada itu saja karena masih banyak jenis latte factor lainnya.

Sebut saja biaya transfer antar bank, merokok, belanja online karena berburu diskon, membeli camilan, hingga membeli air mineral kemasan.

Mungkin dampak pengeluaran tersebut tidak langsung terasa, namun akan mengganggu kondisi keuangan termasuk tujuan keuangan yang ingin kamu capai.

Nah, untuk mengatasi latte factor ini, berikut adalah kebiasaan yang perlu kamu terapkan seperti dikutip dari Kompas.com.

Pahami tujuan mengeluarkan uang

Pengeluaran yang termasuk latte factor biasanya hanya bersifat memuaskan diri saja atau berkedok self-reward.

 Baca Juga: Fresh Graduate Baru Mulai Kerja, Hindari 7 Kesalahan dalam Mengatur Keuangan Berikut, Salah Satunya Ialah Tidak Punya Dana Darurat!

Self-reward memang hal yang baik, namun pahami lagi apa tujuan mengeluarkan uang: apakah bersifat kebutuhan atau keinginan?

 

Mulai biasakan menabung

Jangan hanya memanfaatkan teknologi untuk berbelanja karena kini dengan canggihnya teknologi kamu bisa menabung dan berinvestasi dengan mudah.

Dengan menabung, kamu pun bisa menekan dirimu untuk tidak mengeluarkan uang dengan mudah demi mencapai tujuan finansial.

 

Manfaatkan aplikasi yang ada

Lagi-lagi, kecanggihan teknologi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna, salah satunya mencatat pemasukan dan pengeluaran menggunakan aplikasi.

Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan aplikasi di smartphone untuk tujuan lainnya misalnya mengirim uang tanpa biaya admin.

 Baca Juga: Fitur Pay Later E-Commerce Semakin Menggoda, Kenali Risikonya Sebelum Menggunakan

 

Mulai hidup sehat

Hidup sehat tidak harus mahal dan bisa dimulai dengan melakukan hal-hal kecil seperti membawa bekal dan air minum dari rumah.

Selain itu, penting untuk diketahui bahwa kebiasaan minum kopi setiap hari tak hanya buruk untuk keuangan namun juga untuk kesehatan.

Oleh karena itu, kebiasaan ini bisa dihentikan dengan bertekad menjalani hidup sehat dan menggantinya dengan minuman yang lebih menyehatkan.

 (*)