Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Sosok Taqy Malik semakin dikenal publik sejak dirinya bercerai dari Salmafina Sunan meski baru menikah dua bulan.
Mulai saat itu, Taqy Malik mendapat sorotan dari publik perihal kehidupan pribadinya.
Termasuk baru-baru ini ketika Taqy Malik menikah lagi dengan istrinya, Sherel Thalib, sang Hafiz Alquran Indonesia itu kembali mengundang perhatian netizen.
Tak berhenti di situ, nama Taqy Malik juga menarik untuk dibicarakan karena kegigihannya dalam merintis bisnis.
Diwartakan Grid.ID sebelumnya, Taqy Malik kini merintis sebuah bisnis saffron.
Kekayaan Taqy Malik tentu tak boleh diremehkan.
Pasalnya, rempah-rempah asal Iran itu bisa dibanderol seharga Rp 52 juta sampai Rp 2,3 miliar per kilogram.
Tentu saja mahalnya harga saffron menandakan bahwa harta Taqy Malik tak terhitung nilainya.
Walau kini hidup mujur sebagai juragan saffron, Taqy Malik rupanya pernah menelan pahitnya kehidupan.
Dalam unggahan Instagram pribadinya, Kamis (10/6/2021), Taqy Malik ungkap cerita masa kecilnya yang jauh dari kemewahan.
Taqy Malik bercerita soal perjuangan ibunya sebagai pedagang.
"Dulu ketika Wafiq, adik perempuan gua masih dalam kandungan usia 7-8 bulan. Umi gue dagang jualan baju daster rumah ke rumah," ujar Taqy Malik.
Demi hidupi anak-anaknya, ibunda Taqy Malik rela jalan kaki berkilo-kilometer demi mendapat rezeki dari hasil berdagangnya.
"Suatu ketika Umi gue rela pernah jalan kaki sejauh 5 km padahal sedang hamil 7 bulan ke rumah pelanggan yang belum bayar, setelah sampai di rumah orang tersebut, tapi tak juga dibayar," beber Taqy.
Baca Juga: Padi Reborn Bakal Berkolaborasi dengan Anggi Marito di Konser Opening UERO 2020
Taqy Malik jujur apa adanya bahwa keluarganya pernah mengalami kesulitan untuk bertahan hidup.
"Perjalanan hidup keluarga kami bisa dibilang cukup pahit," tutur Taqy.
Tak berhenti di situ, Taqy Malik sendiri rupanya pernah menuai hujatan dari orang lain.
"Gue salah satunya mungkin anak yang sering dihina dan dicaci oleh orang lain," imbuh Taqy.
Taqy Malik mengaku dirinya sempat dihujat karena parasnya yang berbeda dari anggota keluarga lainnya.
"'Ahmad (panggilan gue waktu kecil) ini anak dapat di ilung (tanaman yang larut di Sungai Martapura Banjarmasin) ya? Kok mukanya beda sendiri, hitam dan dekil. Gak kaya saudara saudara yang lain, gak mirip banget'," tambah Taqy
Parasnya dicaci habis-habisan, Taqy Malik sempat syok.
Namun, berkat prinsip acuh tak acuh dalam hidupnya, Taqy Malik mampu melewati semua cobaan yang dialami.
"Mental gue kena, tapi gue dari dulu punya prinsip hidup 'bodo amat' dengan apa yang orang bilang. Itulah yang mungkin membuat gue kuat dan tangguh oleh cacian apapun di luar sana," lanjut Taqy.
Tak sekadar cerita ibu serta fisiknya yang dicari, Taqy Malik juga pernah berhenti sekolah karena keterbatasan biaya.
"Gue sekolah TK hanya sampai kelas A, bukan berarti karena gue cerdas atau pintar. Tapi karena orang tua gue tidak mampu membiayai gue untuk lanjut sekolah," terang Taqy Malik.
Akhirnya, Taqy Malik memutuskan untuk mencari fasilitas pendidikan dengan beban yang murah walau tetap kesulitan saat membayar biaya sekolahnya.
"Alhasil gue keluar, dan lanjut sekolah dasar yang murah. Itupun terkadang orang tua gue selalu nunggak bayar SPP," sambung Taqy Malik.
(*)