Find Us On Social Media :

Ramalan 34 Tahun Lalu Jadi Kenyataan, Penasihat BJ Habibie Ternyata Pernah Terawang Nasib Prabowo Subianto yang Bakal Jadi Menteri

By None, Rabu, 16 Juni 2021 | 06:43 WIB

Ramalan 34 Tahun Lalu Jadi Kenyataan, Penasihat BJ Habibie Ternyata Pernah Terawang Nasib Prabowo Subianto yang Bakal Jadi Menteri

Grid.ID - Ramalan penasihat BJ Habibie ramalan 34 tahun lalu jadi kenyataan.

Ramalan 34 tahun lalu jadi kenyataan, penasihat BJ Habibie ternyata pernah terawang nasib Prabowo Subianto yang bakal jadi menteri.

Kira-kira apa penasihat BJ Habibie terawang apa ya tentang Prabowo Subianto yang kini jadi menteri setelah 34 tahun berlalu.

Siapa sebenarnya Sintong Panjaitan? 34 tahun lalu pernah ramal Prabowo bakal jadi menteri.

Sintong adalah orang penting yang pernah menjabat sebagai penasihat BJ Habibie.

FOTO 1

Sebuah kisah unik yang disampaikan Sintong Hamonangan Panjaitan, terakhir berpangkat Letjen TNI dan menjabat Penasihat Bidang Hankam Presiden BJ Habibie.

Cerita itu mengenai Prabowo Subianto, terakhir berpangkat Letjen TNI dan kemudian menjabat Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju dikutip dari artikel Tribun Timur berjudul '34 Tahun Lalu Ramal Prabowo akan Jadi Menteri dan Kini Terwujud, Siapa Sebenarnya Sintong Panjaitan?'.

Baca Juga: 2 Pemilu Berturut-turut Jadi Rival, Prabowo Subianto Akhirnya Ungkap Alasannya Terima Pinangan Sebagai Menteri Jokowi: Kalau Memang Cinta Tanah Air, Nggak Masalah

Pada saat Sintong Panjaitan berpangkat Kolonel dan menjadi Komandan Pasukan Sandi Yudha/Kopassandha (kemudian berubah nama menjadi Pasukan Khusus/Kopassus) pada Mei 1985,

Prabowo berpangkat Mayor dan menjabat Wakil Komandan Detasemen 81/Anti Teror.

FOTO 2

Menurut Surat Keputusan (SK) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Rudini, seharusnya Prabowo sudah pindah ke Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad).

SK itu diterbitkan ketika Komandan Kopassandha dijabat oleh Brigjen TNI Wismoyo Arismunandar, namun hingga serah terima kepada Sintong pemindahan Prabowo belum dilaksanakan.

“Mengapa Prabowo belum dipindahkan ke Kostrad oleh Pak Wismoyo Arismunandar,” tanya Sintong kepala Kolonel Bambang Sumbodo, Asisten 3/Personel Kopassandha.

Sebagai tindak lanjut Sintong memerintahkan Kolonel Bambang membuat surat perintah pemindahan Prabowo Subianto dari Kopassandha ke Kostrad.

Pada saat itu Sintong tidak tahu alasan Prabowo dipindahkan ke Kostrad karena waktu itu.

Baca Juga: Kelihatan Kesal Ditodong Feni Rose yang Tanya Alasan Tak Undang Ria Ricis ke Hajatan Besarnya, Atta Halilintar Berani Sindir sang Host Secara Live: Demen Banget Drama Ya!

Ia baru saja pindah dari Pusdik Kopassandha ke Markas Komando Cijantung, Jakarta.

Dasar yang dipakai Sintong untuk memindahkan Prabowo semata-mata melaksanakan perintah KSAD yang sudah lama disimpan di arsip Asisten Personel Kopassandha.

Setelah menerima surat perintah itu, Prabowo minta waktu untuk melapor kepada Sintong sebagai Komandan Kopassandha.

Padahal, sesuai prosedur yang berlaku pada saat itu, Prabowo hanya perlu melapor kepada Komandan Detasemen 81/Antiteror Letkol Luhut Binsar Panjaitan sebagai atasan langsung.

Namun akhirnya Sintong mempersilakan Prabowo menghadap dirinya.

Di ruang kerja Sintong Prabowo bertanya, apa alasan dirinya dipindahkan ke Kostrad.

Menurut Sintong, dalam sejarah Korps Baret Merah belum pernah terjadi seorang anggota menanyakan kepada atasannya mengapa ia dipindahkan.

Baca Juga: Andien Aisyah Pajang Foto Anak Keduanya yang Cosplay Jadi Prabowo Subianto hingga Deddy Corbuzier, Netizen Gemas Setengah Mati : Gemas Pengin Gigit

Diungkapkan, di kalangan Korps Baret Merah, komandan sangat disegani oleh anak buahnya,

Tidak seorang pun berani menanyakan mengapa ia dipindahkan.

Sebenarnya, menurut tradisi militer pertanyaan tentang pemindahan dari satu kesatuan ke kesatuan lain itu tidak pantas disampaikan,

Sehingga mengakibatkan Sintong menjadi sangat kaget dan tersinggung.

“Kamu prajurit. Saya tidak pandang kamu anak siapa. Selama kamu di tentara, kamu harus nurut aturan-aturan tentara.

Kalau kamu tidak mau, kamu bisa saja keluar dari tentara lalu masuk partai,” ujar Sintong kepada Prabowo, seperti terulis dalam buku ‘Sintong Panjaitan,

Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando’, karya Hendro Subroto, Penerbit Buku Kompas, Cetakan Kedelapan, Mei 2009.

Baca Juga: Saudaranya Gugur Bersama Tenggelamnya KRI Nanggala-402, Prabowo Subianto Turut Berduka Cita Atas Kepergian Letda Laut Rhesa Tri Sigar: Kami Sekeluarga Akan Selalu Mengenang Jasamu

Usulan Luhut Panjaitan

Pada saat itu Sintong bahkan menyebut Prabowo bisa saja dikemudian hari menjabat Menteri Pertahanan.

“Mungkin di masa datang kamu bisa menjadi Menteri Pertahanan. Saya akan menghormati kamu. Itu tidak menjadi masalah bagi saya,” tambah Sintong.

Ucapan itu bercermin dari seorang Letnan Angkatan Bersenjata Kerajaan Belanda yang keluar dari dinas militer,

kemudian meniti karier politik dan bisa menjadi Menteri Pertahanan.

Ternyata, 34 tahun kemudian perkataan Sintong itu menjadi kenyataan.

Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan pada Kabinet Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Pernikahan Mewah sang Kakak Dihadiri Presiden Jokowi Sampai Kena Tegur KPI Gegara Disiarkan di TV Swasta, Adik Atta Halilintar Bongkar Hasil yang Didapat dari Sponsor: Gak Balik Modal

Ia dilantik menjadi Menteri Pertahanan RI pada 23 Oktober 2019.

Setelah pensiun dari TNI Prabowo bukan hanya menjadi anggota partai politik tetapi mendirikan partai

yang diberi nama Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjadi ketua umum sejak didirikan pada 6 Februari 2008.

Seusai pembicaran, Sintong memerintahkan Prabowo kembali ke tempat.

“Ia memberi hormat dengan sigap seperti layaknya seorang tentara profesional, kemudian meninggalkan ruangan.

Sejak saat itulah hubungan antara saya dan Prabowo yang semula sangat baik menjadi putus,” ujar Sintong.

Sintong sempat membahas kejadian itu dengan KSAD Jenderal TNI Edi Sudradjat namun mendapat jawaban mengejutkan.

Baca Juga: Pernikahan Mewah sang Putri Sambung dengan Atta Halilintar Disebut Berlebihan, Ashanty Akhirnya Buka Suara : Kita Cari Uang Memang untuk Membahagiakan Anak

“Ah, sudahlah Tong, hal itu jangan dipikirkan.”

Sehubungan dengan pemindahan Prabowo dari Kopassadha, sekira 23 tahun kemudian Luhut Panjaitan berkata.:

"Saran pemindahan Prabowo ke Yonif 328/Raiders itu keluar dari mulut saya.”

Semula memang Prabowo hendak dipindahkan ke Pusat Persenjataan Infanteri (Pussenif) di Bandung, namun atas saran Luhut Panjaitan,

sebagai atasan langsung Prabowo, diganti ke Kostrad yang tidak terlalu ‘jauh’ dari Kopassanda.

Artikel ini telah tayang di Tribun Style dengan judul, RAMALAN Sintong Panjaitan Soal Masa Depan Prabowo Benar Terwujud, Jadi Kenyataan Setelah 34 Tahun

(*)