Find Us On Social Media :

Ngeri Banget! Protein Shake yang Diklaim Menyehatkan Ternyata Berbahaya dan Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Batu Ginjal!

By Ragillita Desyaningrum, Kamis, 17 Juni 2021 | 17:16 WIB

Di balik kandungan protein yang tinggi, protein shake ternyata dapat memicu penyakit berbahaya seperti batu ginjal dan penyakit jantung.

Memicu reaksi alergi

Spesialis alergi di Pusat Medis Universitas Nebraska melaporkan berbagai kasus reaksi alergi pasien setelah mengonsumsi protein shake.

Reaksi alergi ini meliputi bersin, pembengkakan tenggorokan, kulit memerah, sakit dan kram perut, diare, sesak dada, dan sesak napas.

Menurut para dokter, hal ini bisa terjadi karena beberapa produk protein shake yang mengandung lesitin kedelai.

 

Memicu batu ginjal

Sebuah studi menemukan bahwa diet tinggi protein dan rendah karbohidrat dapat meningkatkan kalsium urin yang berpotensi memicu batu ginjal serta kerusakan hati.

Protein shake yang mengandung tinggi protein dapat meningkatkan produksi kristal oksalat yang menempel pada kalsium dalam urin.

Baca Juga: Termasuk Bayam dan Nasi, Makanan Ini Tidak Boleh Dipanaskan Berulang, Salah Satu Bahayanya Bisa Memicu Batu Ginjal!

Lama kelamaan kristal ini akan membentuk massa padat yang dapat tersangkut di ureter dan terasa menyakitkan.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk mengonsumsi protein shake, coba konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter apakah produk tersebut aman untuk ginjal.

 

Meningkatkan risiko penyakit jantung

Studi lainnya menemukan bahwa diet tinggi protein dapat berefek pada kesehatan jantung, termasuk meningkatkan risiko penyakit jantung.

Dr. Babak Razani, seorang professor kedokter dari Universitas Washington mengungkapkan bahwa diet tinggi protein dapat memicu perkembangan plak yang tidak stabil.

Oleh karena itu dapat disebutkan bahwa diet tinggi protein seperti mengonsumsi protein shake dapat mempengaruhi kesehatan jantung.

“Beberapa sendok protein shake mengandung sekitar 40 gram protein yang setara dengan asupan harian protein yang direkomendasikan,” ujarnya.

(*)