Find Us On Social Media :

Waduh! Tak Hanya Kanker, Kertas Coklat Pembungkus yang Biasa Kita Gunakan Bisa Menyebabkan Keguguran Hingga Mandul?

By Rissa Indrasty, Kamis, 15 Juli 2021 | 18:43 WIB

Ilustrasi Kertas Coklat pembungkus nasi.

Sedangkan rata-rata kertas nasi yang umum digunakan beratnya 70-100 gram, itu artinya ada sebanyak 105 juta-150 juta bakteri yang terdapat di kertas tersebut.

"Kandungan mikroorganisme di kertas daur ulang memiliki nilai tertinggi dibandingkan jenis kertas lainnya, ini melebihi batas yang ditentukan," ujar Lisman lagi.

Lebih lanjut, Lisman mengatakan bahwa zat-zat kimia tersebut berdampak negatif terhadap tubuh manusia dan dapat memicu berbagai penyakit seperti kanker, kerusakan hati dan kelenjar getah bening, mengganggu sistem endokrin, gangguan reproduksi, meningkatkan risiko asma, mutasi gen, hingga kemandulan.

Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Rabu (14/7/2021), penggunaan BPA yang terkandung dalam kertas nasi memunculkan efek negatif sebagai berikut.

Baca Juga: Selain Tidak Boleh Minum Obat Mag dengan Air, Orang Golongan Darah O Juga Wajib Waspadai Konsumsi Sayuran Ini Karena Berbahaya

Risiko keguguran meningkat tiga kali lipat pada wanita hamil yang terpapar BPA.

Selain itu, wanita usia subur yang terpapar BPA dilaporkan mengalami penurunan produksi sel telur sehat dan berisiko 2 kali lebih tinggi untuk sulit hamil. Pada pasangan yang menjalani program bayi tabung, pria yang terpapar BPA berisiko hingga 30-46 persen untuk menghasilkan embrio berkualitas rendah karena jumlah sperma yang dimilikinya rendah. Pria pekerja pabrik manufaktur BPA di China mengalami sulit ereksi dan sulit orgasme hingga 4,5 kali lipat daripada pria yang tidak bekerja di pabrik BPA. Anak yang lahir dari ibu dengan paparan BPA tinggi ditemukan lebih hiperaktif, agresif, serta rentan cemas dan depresi. Paparan BPA pada pria meningkatkan risiko kanker prostat dan kanker payudara pada wanita, karena BPA memengaruhi perkembangan prostat dan jaringan payudara.

Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, China, Korea Selatan, dan negara lainnya sudah membatasi penggunaan BPA.

Baca Juga: Bikin Nyesel karena Baru Tahu, Mandi Es Ternyata Memiliki Manfaat Sendiri Bagi Tubuh, Terutama Pada Pria

Meski begitu, kebanyakan studi mengenai keamanan BPA dan dampaknya terhadap tubuh belum benar-benar meyakinkan.