Find Us On Social Media :

Diklaim Dapat Meningkatkan Saturasi Oksigen pada Pasien Covid-19, Ternyata Teknik Proning Dilarang untuk Orang dengan Kondisi Ini

By Ragillita Desyaningrum, Senin, 19 Juli 2021 | 18:56 WIB

Penurunan saturasi oksigen kerap dialami oleh penderita Covid-19 sehingga membutuhkan alat bantu oksigen. Selain oksigen tambahan, teknik proning juga dapat digunakan untuk meningkatkan saturasi oksigen.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Salah satu keluhan yang sering dialami oleh pasien Covid-19 adalah penurunan saturasi oksigen.

Dalam istilah medis, penurunan saturasi oksigen atau saturasi oksigen yang rendah dikenal dengan hipoksemia.

Mengutip TribunBatam.id, pasien Covid-19 dikatakan mengalami kekurangan oksigen ketika kadar saturasi oksigennya berada di bawah 90 persen.

Sedangkan dalam keadaan sehat, batas minimal saturasi oksigen adalah 95 persen sehingga berkisar pada 95-100 persen.

Kondisi saturasi oksigen yang menurun tidak boleh diabaikan karena dapat berakibat fatal apabila tidak segera ditangani.

Saturasi oksigen yang rendah dapat membahayakan organ penting seperti otak, jantung, dan hati hingga berujung kematian.

Untuk meningkatkan saturasi oksigen, selain menggunakan alat bantu napas, para ahli telah merekomendasikan teknik proning.

Baca Juga: Jane Shalimar Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Sempat Kritis dan Saturasi Oksigen Anjlok, Ini yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Kekurangan Oksigen 

"Melakukan teknik proning secara mandiri bisa membantu meningkatkan kadar oksigen di saat-saat kritis, ketika bantuan medis tidak mungkin datang ke rumah," ucap Dokter Sastika Nurwinda yang dikutip dari TribunJabar.id.

Sayangnya, teknik proning untuk meningkatkan saturasi oksigen ternyata tidak dapat dilakukan oleh semua orang.

Seperti yang dikutip dari akun Twitter resmi Pemprov DKI Jakarta via Kompas.com, teknik proning tidak boleh dilakukan pada orang dengan kondisi: