Pertandingan Ginting untuk meraih medali perunggu terbilang sulit.
Bagaimana tidak? Ginting harus mengikuti pertandingan memperebutkan medali perunggu satu hari setelah kekalahannya melawan China.
Tentu sulit untuk Ginting bisa mengatur mentalnya agar dapat bangkit dari keterpurukan.
Namun, Ginting memegang prinsip kuat yang mampu membuatnya bangkit meski sebelumnya menelan kekalahan.
Hal tersebut terungkap dalam video unggahan Youtube Indosiar, Selasa (3/8/2021).
Ginting menyebut bahwa dirinya harus secepat kilat move on usai kalah dari China.
"Pertama setelah kalah dari match semifinal melawan Chen Long itu memang harus cepet move on sih karena masih ada satu match terakhir buat penentuan dapet medali perunggu ya," ujar Ginting.
Tak cuma move on, Ginting juga mengatur strategi baru dan menanamkan semangat mendapatkan perunggu layaknya bertanding untuk memperoleh medali emas.
"Jadi setelah match (lawan China) itu pulang, tetep evaluasi juga sama pelatih, dan coba buat atur fokusnya, balik lagi (kayak) anggap aja pertandingan ambil buat gold sih," beber Ginting.
Ginting bersyukur bukan main karena ia dapat bermain dengan baik meski satu hari sebelumnya baru saja menerima kekalahan.
"Ya coba buat move on secepetnya, siapin lagi match perunggu kemarin. Jadi, ya Puji Tuhan bisa bermain dengan baik kemarin," tukas Ginting.
Kini, nama Ginting menyusul sosok Taufik Hidayat yang dulu pernah memenangkan medali emas di Olimpiade Athena 2004 pada pertandingan tunggal putra.
(*)