3. Rentan gangguan metabolik hingga penyakit jantung
Sebuah studi mengatakan jika konsumi mi instan secara sering terutama dua bungkus per minggu akan rentan menimbulkan berrbagai penyakit metabolik seperti darah tinggi, kencing manis dan penyakit jantung.
"Studi di Harvards University menunjukkan bahwa anak yang makan dua bungkus dalam seminggu berisiko terkena penyakit metabolik seperti tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, dan penyakit jantung," tulisnya lagi.
4. Risiko depresi
Sebuah penelitian di Korea mengatakan jika makan mi instan dikaitkan dengan adanya peningkatan risiko depresi di kalangan remaja perempuan di Korea serta mengalami masalah kulit di golongan orang dewasa.
"Kajian di Korea menunjukkan pengambilan makanan segera seperti mee segera di kaitkan dengan peningkatan risiko depresi di kalangan remaja perempuan di Korea serta masalah alahan kulit di kalangan golongan dewasa," lanjut dokter Samhan
5. Mengandung pewarna buatan
Menurut dokter Samhan, mi instan mengandung pewarna buatan seperti Sunset Yellow FCF dan Tartrazine.
Pewarna tersebut nantinya akan berkontribusi pada hiperaktif pada anak-anak dan juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan pembelajaran serta kerusakan saraf.
6. Mengandung penyedap makanan MSG
Penyedap makanan sangat umum dijumpai dalam mi instan, penyedap makanan ini banyak diletakkan di dalam sajian bumbu.
Pengguunaan penyedap MSG atau Monosodium Glutamat merupakan penambah rasa dalam mi instan.
Bahaya kandungan MSG ini terbukti dapat mengakibatkan kemerosotan daya ingat dan otak manusia.