Find Us On Social Media :

Disukai Masyarakat Indonesia, Makanan Ini Jadi Penyebab Kanker dan Beberapa Penyakit Berbahaya Ini

By Rissa Indrasty, Sabtu, 7 Agustus 2021 | 20:27 WIB

ilustrasi mi instan

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty

Grid.ID - Mi instan merupakan salah satu makanan yang lezat dan penyajiannya sangat mudah.

Disamping itu, mi instan juga merupakan makanan favorit banyak masyarakat khususnya di indonesia.

Hal itu membuat Indonesia merupakan konsumen tertinggi kedua di dunia Mengacu kepada laporan World Instant Noodles Asosiation (WINA).

Dikutip Grid.ID melalui Intisari Online, Sabtu (7/8/2021), ternyata konsumsi mi instan di Indonesia pada tahun 2017 saja telah mencapai jumlah mengejutkan yakni 12,62 miliar.

Hal ini berhasil menempatkan Indonesia sebagai konsumen mi instan terbesar kedua di dunia yang melampaui Jepang 5,66 miliar porsi, India 5,42 miliar porsi dan Vietnam 2,06 miliar porsi.

Posisi teratas masih ditempati China dengan jumlah konsumsi sebanyak 38,970 miliar porsi.

Namun, mengkonsumsi mi instan terlalu sering menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh.

Baca Juga: Makan Mi Instan Setiap Malam Tanpa Henti Sejak SMA, Nyawa Pria ini Tak Tertolong Setelah Rasakan Kejanggalan ini Pada Tubuhnya

Bahkan, mi instan memicu penyakit berbahaya hinhga mematikan.

Dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com, Sabtu (7/8/2021), berikut beberapa penyakit dikarenakan mengkonsumsi mi instan setiap hari.

1. Risiko Kanker

Kemasan mi instan serta bungkusan bumbunya terbuat dari bahan plastik yang mengandung dioksin dan plasticizer.

Kedua bahan tersebut dapat meningkatkan risiko kanker.

2. Berisiko obesitas dan masalah lain

Semua makanan cepat saji tentunya tidak menyehatkan bagi tubuh.

Begitu juga dengan mi instan yang memiliki risiko lebih tinggi dibanding dengan makananan instan lainnya.

Menurut sebuah studi, tiga mangkuk mi instan mengandung 30 gram lemak per bungkusnya sehingga berisiko menyebabkan anak-anak terkena obesitas.

"Menurut Majlis Pengguna Hong Kong(HKCC) dan Pusat Keselamatan Makanan(CFS), 3 cawan mee segera mengandungi 30g lemak/setiap paket yang menyebabkan kanak-kanak terdedah risiko obesiti," ungkap dokter Samhan.

Baca Juga: Tolong Jangan Lagi Makan Mie Pakai Wadah ini, Akibatnya Bisa Bikin Nyawa Melayang!

3. Rentan gangguan metabolik hingga penyakit jantung

Sebuah studi mengatakan jika konsumi mi instan secara sering terutama dua bungkus per minggu akan rentan menimbulkan berrbagai penyakit metabolik seperti darah tinggi, kencing manis dan penyakit jantung.

"Studi di Harvards University menunjukkan bahwa anak yang makan dua bungkus dalam seminggu berisiko terkena penyakit metabolik seperti tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, dan penyakit jantung," tulisnya lagi.

 4. Risiko depresi

Sebuah penelitian di Korea mengatakan jika makan mi instan dikaitkan dengan adanya peningkatan risiko depresi di kalangan remaja perempuan di Korea serta mengalami masalah kulit di golongan orang dewasa.

"Kajian di Korea menunjukkan pengambilan makanan segera seperti mee segera di kaitkan dengan peningkatan risiko depresi di kalangan remaja perempuan di Korea serta masalah alahan kulit di kalangan golongan dewasa," lanjut dokter Samhan

5. Mengandung pewarna buatan

Menurut dokter Samhan, mi instan mengandung pewarna buatan seperti Sunset Yellow FCF dan Tartrazine.

Pewarna tersebut nantinya akan berkontribusi pada hiperaktif pada anak-anak dan juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan pembelajaran serta kerusakan saraf.

6. Mengandung penyedap makanan MSG

Penyedap makanan sangat umum dijumpai dalam mi instan, penyedap makanan ini banyak diletakkan di dalam sajian bumbu.

Pengguunaan penyedap MSG atau Monosodium Glutamat merupakan penambah rasa dalam mi instan.

Bahaya kandungan MSG ini terbukti dapat mengakibatkan kemerosotan daya ingat dan otak manusia.

Baca Juga: Pernah Hidup Miskin sampai Makan Mi Instan Tiap Hari, Berikut Arti Nama Nam Joo Hyuk yang Secerah Kariernya

7. Mengandung lilin

Mi instan juga dilapisi dengan lilin selama pemrosesan. Lilin ini nantinya akan memberikan tekstur yang "halus" pada permukaan mi.

Lanjut dokter Samhan, kandungan lilin tersebut dapat mengakibatkan kerusakan hati bagi yang mengonsumsinya

8. Mengandung TBHQ

TBHQ atau Tertiary-butyl hydroquinone merupakan produk turunan dari industri perminyakan. Sehingga dapat merugikan kesehatan anak.

"Tertiary-butyl hydroquinone(TBHQ) adalah produk yang terhasil daripada industri petroleum. Jadi, ia boleh memudaratkan kesihatan anak," tulisnya lagi

9. Mengandung Propylene Glycol

Propylene Glycol adalah sejenis bahan kimia untuk menjaga kelembaban mi instan.

Jika sering dikonsumsi, Propylene Glycol ini dapat semakin menumpuk di jantung, hati dan ginjal serta merusak organ.

10. Mi instan dapat menyerap nutrisi

Konsumsi mi istan pada anak di bawah umur lima tahun dapat menghalangi penyerapan nutrisi pada anak.

Tak hanya itu, dokter Samhan juga menyebutkan jika konsumsi mi instan juga dapat menyebabkan proses pencernaan tidak teratur dan kembung.

Ayah dan Bunda, sudah saatnya kita menghindari makanan mi instan untuk keluarga kita di rumah.

Sajikanlah makanan yang penuh nutrisi, vitamin dan mineral dan tentunya terbebas dari bahan pengawet maupun penyedap makanan.

Berilah makanan terbaik untuk anak-anak kita sehingga memenuhi kebutuhan asupan gizi mereka, membantu pertumbuhan dan terbebas dari penyakit. (*)

Baca Juga: Anang Hermansyah Sempat Rela Makan Mi Instan Setiap Hari demi Besarkan Kedua Anaknya, Aurel Hermansyah Bagikan Pesan Haru di Hari Ayah Sedunia 2021