Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Pada 15 September kemarin, majalah TIME merilis daftar 100 Most Influential People of 2021 atau 100 Orang Paling Berpengaruh tahun 2021.
Daftar 100 Most Influential People of 2021 ini terdiri dari para ilmuwan, pemimpin, atlet, hingga artis.
Menariknya, untuk kategori pionir, ada satu nama Indonesia yang berhasil masuk.
Dia adalah Adi Utarini, seorang peneliti sekaligus Wakil Bidang Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Namanya bersanding dengan penyanyi muda Billie Eilish. Adi direkomendasikan oleh mantan istri Bill Gates, Melinda French Gates untuk masuk dalam daftar ini.
Ia dinilai berjasa atas penelitiannya terhadap uji terkontrol secara acak dengan teknologi Wolbachia, dalam pemberatasan deman berdarah dengue.
Dengan memanfaatkan bakteri Wolbachia, penyebaran virus dari nyamuk demam berdarah di Indonesia dapat turun dari tahun ke tahun.
Mengutip Time, Kamis (16/9/2021), Melinda sendiri pernah bertemu langsung dengan Adi Utarini saat berkunjung di Indonesia.
Saat itu, ia mengaku penasaran bagaimana tim Adi Utarini di Yogyakarta berhasil mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk menyebar nyamuk ber-Wolbachia di lingkungannya.
Di Yogyakarta sendiri, hampir semua orang pernah kena DBD. Adi Utarini juga pernah terkena dua kali DBD, tapi syukurnya ia bisa kembali pulih.
Kini berkat penelitian yang dipimpinnya, kasus demam berdarah telah berangsur menurun.
Selain Adi Utarini, ada sederet tokoh tenar yang masuk dalam daftar TIME 100. Satu di antaranya yakni Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Pasangan ini merupakan satu-satunya bangsawan yang masuk dalam daftar tahunan ini.
Namun ini bukanlah pertama kalinya keluarga kerajaan Inggris masuk dalam TIME 100.
Baca Juga: Tolong Catat Baik-baik! Ini 5 Cara Mengatur Uang Sebelum Resign, Jangan Sampai Nyesel Belakangan
Sebelumnya, Pangeran William dan Kate Middleton, Ratu Elizabeth juga pernah masuk daftar ini.
Adapun alasan Harry dan Meghan masuk dalam daftar TIME 100 adalah karena aksi kemanusiaan yang mereka lakukan melalui Archewell Foundation.
Lewat yayasan tersebut, banyak aksi kemanusian yang mereka lakukan berdampak pada lingkungan, sosial, dan kesehatan mental.
(*)