Find Us On Social Media :

Atlet PON Jabar yang Raih Medali Emas di PON XX Papua: Nekat Pulang Kampung Ongkos Sendiri dan Tidak Karantina, Ridwan Kamil Buka Suara

By Rissa Indrasty, Kamis, 14 Oktober 2021 | 16:31 WIB

Seorang atlet asal Ciamis peraih medali emas PON Papua yang pulang memakai bus umum pada Rabu (13/10/2021).

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty

Grid.ID - Altlet selam peraih medali emas di PON XX Papua, , memilih untuk pulang ke Ciamis naik angkutan umum usai bertanding di Papua.

Aksi tersebut pun membuat Dheya Nazhira viral di sosial media.

Alasan Dheya Nazhira memilih pulang naik angkutan umum karena ingin pulang diam-diam untuk memberi kejutan untuk keluarganya.

Disamping itu, Dheya Nazhira juga ingin menghindari kerumunan warga jika dirinya pulang menggunakan fasilitas dari pemerintah.

Dikutip Grid.ID melalui Tribunnews.com, Kamis (14/10/2021), setelah berlomba di arena PON XX Papua, Dheya Nazhira Nuramalia meraih 2 medali di cabor selam.

Yakni 1 medali emas untuk nomor selam 50 meter bifin putri dan 1 medali perunggu di nomor estafet 100 meter.

Dheya dan sejumlah atlet PON asal Jabar memilih pulang ke Jawa Barat dan mendarat di Bandara Soetta Cengkareng, Minggu (10/10/2021) pukul 00.00 dini hari.

Dan rombongan dengan menggunakan bus tiba di Gedung KONI Jabar di Jalanl Pajajaran, kota Bandung pukul 04.00, Minggu subuh.

Baca Juga: Dituding Telantarkan Atlet Selam Peraih Medali Emas di PON XX Papua yang Pulang Naik Angkutan Umum Bus, Pihak Pemerintah Setempat Buka Suara

Setiba di gedung KONI Jabar, Desi Arisandi, dan keluarga sudah datang menjemput.

Dheya dan ibundanya, Desi kemudian memilih istirahat di rumah keluarganya di Gedebage di Bandung.

Selasa siang, Dheya didampingi ibunya pulang ke Ciamis dengan menggunakan bus umum di Cibiru.

Bus umum tersebut rute Bandung-Pangandaran yang lewat depan rumah Dheya di Cijantung, sisi Jalan Raya Ciamis-Banjar.

“Pulangnya kemarin dengan Bus Budiman, tapi turunnya di Sindangkasih. Diantar sama pak polisi sampai ke rumah,” ujar Dheya kepada Tribun.

Sebenarnya menurut Dheya, rencana pulang tersebut tanggal 15 Oktober setelah selesai karantina. Tetapi Dheya pulang lebih cepat

“Dan sudah izin, karantina ingin dilanjutkan di rumah saja (di Ciamis) sekalian istirahat. Tadi siang juga sudah dites petugas dari Dinkes”

“Sekarang ingin istirahat dulu. Tapi tidak nyangka jadi ramai begini,” ucap Dheya sembari mata berkaca-kaca.

Hal utama yang membuat Dheya bernisiatif pulang diam-diam ke Ciamis dari Bandung dengan menggunakan bus umum tersebut karena sudah kangen keluarga di Ciamis. Ia kangen kepada adik dan ayah.

Menurut Dheya ia dan sejumlah atlet asal Jabar pulang lebih cepat dari Papua, setelah berlomba dan meraih medali karena di Papua biaya hidupnya tinggi.

Baca Juga: Heboh Atlet Gantole PON XX Papua Asal Sumatra Barat Jatuh dan Nyangkut di Atap Rumah Warga hingga Tak Sadarkan Diri, Begini Kondisinya Sekarang

“Pulang dari Papuanya, lebih cepat. Di Papua biaya hidup, kan, tinggi. Berat juga kalau berlama-lama di Papua,” katanya.

Namun kembalinya Dheya Nazhira lebih cepat ke kampung halamannya tersebut juga menuai pendapat lainnya.

Dimana Dhea Nazhira dianggap tidak menjalani protokol kesehatan karena tidak melakukan karantina terlebih dahulu sebelum ke Ciamis, apalagi naik angkutan umum.

Dikutip Grid.ID melalui Tribun Jabar, Kamis (14/10/2021), mengenai atlet PON Jawa Barat yang pulang ke rumah dengan ongkos sendiri dan tidak menjalani karantina terlebih dahulu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan menelusurinya.

"Karantina satu di BPSDM Jabar, dua di KONI Jabar, karena peraturannya barangsiapa ke Papua, ke PON, lebih dari tujuh hari, maka pulangnya harus beradaptasi karantina dulu selama lima hari," katanya.

Mengenai kabar adanya atlet pulang lebih dulu menggunakan biaya sendiri dan belum menjalani karantina, pihaknya akan melakukan penelusuran terlebih dulu.

"Saya sudah perintahkan Pak Sekda karena teknis ada di Pak Sekda. Jangan sampai ada berita atlet di Jawa Barat pulangnya tidak terlayani dengan baik. Kalau ternyata ada, kita harus tabayun dulu," katanya.

Jika memang ada kekurangan atau kekeliruan, katanya, pihaknya minta untuk segera diperbaiki. (*)

Baca Juga: PON XX Papua Segera Digelar, Pemerintah Optimalkan Aplikasi PeduliLindungi dan Vaksinasi