Find Us On Social Media :

Bertahun-tahun Setia Buat Sang Majikan, Merry Asisten Raffi Ahmad Bongkar Momen Terberat Selama Kerja Buat Sultan Andara: Kalau Inget Mau Nangis Mulu

By None, Minggu, 31 Oktober 2021 | 17:59 WIB

Merry, Raffi Ahmad, dan Nagita Slavina

Grid.ID – Merry asisten Raffi Ahmad bongkar momen terberat saat bekerja. Kita tentu cukup familiar dengan Merry, asisten Raffi Ahmad. Merry bahkan sudah dianggap keluarga sendiri oleh suami Nagita Slavina. Baru-baru ini, pemilik nama lengkap Muhammad Sadili tersebut menceritakan pengalamannya bekerja dengan Raffi. Sambil menahan tangisnya, Merry mencoba mengingat momen-momen terberatnya ketika bekerja bersama Raffi Ahmad. Momen terberat bagi Merry yakni ketika Raffi Ahmad terjerat kasus narkoba pada 2013, lalu. Merry menjadi orang yang selalu mendampingi Raffi Ahmad ketika terpuruk karena kasus narkoba. Hal itu ia ungkapkan di kanal Youtube Denny Cagur TV yang tayang pada Jumat (29/10/2021).

Baca Juga: Meski Rafathar Sudah Hidup Nyaman Sejak Lahir, Perlakuan Tegas Raffi Ahmad terhadap Anaknya Dibongkar sang Asisten, Merry: Langsung Dikurung di Kamar Mandi

"Iya ngedampingin, ih kalau inget itu mau nangis mulu jadinya," ujar Merry. Pada saat sebelum Raffi ditangkap BNN, kebetulan Merry sedang tidak berada di kediaman sang artis di Lebak Bulus. Saat itu, Merry sudah lebih dahulu izin pulang untuk beristirahat. Namun, saat Merry pulang, Raffi ternyata menghadiri pesta ulang tahun rekan artisnya. Setelah itu, barulah Raffi pulang ke kediamannya ditemani oleh beberapa temannya. "Kalau malam itu aku ke Lebak Bulus pasti aku kena, malem itu aku pisah dari bos, aku pulang, bos ke Kemang ada acara ulang tahun kalau nggak salah," ujar Merry. Setelah keesokan harinya, Merry datang ke kediaman Raffi Ahmad dengan membawa peralatan make up yang akan ia bawa untuk syuting. Belum sampai di depan rumah Raffi, Merry sudah melihat banyak mobil terparkir.

Baca Juga: Wajah Raffi Ahmad Selalu Wara-wiri di Stasiun TV, sang Asisten Beberkan 1 Hal yang Rela Dilakukan Bosnya Agar Tak Telat Syuting : Selalu Gitu

Merry tak menyangka mobil tersebut dari tim BNN yang tengah menangkap Raffi Ahmad. "Yang bikin saya kaget itu kang, kok Minggu pagi saya udah bawa tas make up didorong gitu kan, kok mobil berjejer," ujar Merry. Namun, Merry tetap tidak berpikiran ke arah penangkapan Raffi Ahmad. Merry berpikir mobil tersebut milik teman-teman Raffi Ahmad yang hobi motoran. "Aku pikir 'oh mungkin motor-motoran kali temennya Aa Raffi'," ujar Merry. Saat ia sampai garasi rumah Raffi Ahmad, Merry langsung dihadang dengan petugas yang mengenakan seragam BNN. Merry langsung ditanya identitas dirinya saat hendak masuk ke rumah Raffi Ahmad. "Aku ke situ langsung dari dalem orang yang berompi-rompi gitu, 'kamu siapa?!' saya Merry pak, 'ngapain kamu ke sini?' Raffi kan mesti Dahsyat pak sekarang aku mau make up-in Raffi, aku asisten Raffi," ujar Merry.

Baca Juga: Bosnya Ngaku Orang Terkaya di Depok, Bandingkan Gaji Asisten Ayu Ting Ting dengan Bibi si Aspri Ruben Onsu hingga Merry Ahmad

"Masuk ke dalem rumah kang, di garasi, duduk," imbuhnya. Kemudian, ada satu di antara rekan Raffi menghampiri Merry. Sejak saat itu, Merry mengetahui Raffi Ahmad ditangkap karena menggunakan narkoba. "Saya taunya si Denia dulu si Umar turun 'om Aa kena BNN' oh berati tadi yang ini aku BNN," ujar Merry. Saat itu juga, Merry langsung terdiam. Merry merasa linglung ketika mendengar Raffi Ahmad ditangkap BNN. "Aku udah bengong, ke mana ini hidup, gue udah campur semuanya lah," ujar Merry. Tak lama setelah itu, Raffi dan rekan-rekannya digiring keluar rumah menuju mobil oleh petugas BNN.

Baca Juga: Tak Terima Nagita Slavina Dituding Punya Simpanan, Merry Auto Semprot Balik dan Wanti-wanti Raffi Ahmad dengan Fakta Pedas Ini: Makanya.. Raffi juga sempat menyuruh Merry untuk pulang ke rumah. "Tiba-tiba tak lama aku duduk Raffi lewat keluar sama temen-temennya itu, Raffi cuma 'Mer, kamu pulang aja'," ujar Merry. "Gue bengong, kayak runtuh dunia," sambung Merry. Saat itu bukannya pulang ke rumah, Merry malah menelepon semua rekan-rekan dekat Raffi Ahmad. Merry mengabari seluruh rekan dekat Raffi Ahmad terkait kasus ini. Merry mengungkapkan reaksinya saat itu yang tak kuasa menahan tangis. Setelah berganti hari, Merry dan mantan manajer Raffi Ahmad yang bernama Mira mencoba mencari tahu ke BNN. Saat mendekam di BNN, Merry mulai membelikan keperluan hidup Raffi Ahmad selama rehabilitasi.

Baca Juga: Melanglang Buana dari Kampung sampai Ibu Kota, Merry Dulu Pernah Jajal Sederet Pekerjaan Ini Sebelum Hidup Makmur Jadi Asisten Raffi Ahmad

"Saya belanjain baju, belanjain makanan, celana dalem semua, kan udah nggak bisa keluar," ujar Merry. Merry sampai memohon-mohon izin kepada petugas BNN supaya bisa mengantarkan keperluan untuk Raffi Ahmad. Akhirnya, Merry dan Mira dipersilahkan masuk oleh tim BNN. "Aku sama teh Mira bisa naik, padahal susah banget mau naik, karena peraturannya kan," ujar Merry. Disebutkan Merry, hari di mana Raffi Ahmad ditangkap berdekatan dengan hari ulang tahun sang presenter. Padahal, Raffi sudah mempersiapkan segala keperluan untuk pesta ulang tahunnya saat itu. Namun, kenyataannya, Raffi hanya bisa merayakan ulang tahunnya di gedung BNN. "Pas itu dia ulang tahun, dia ngomong sama aku 'Mer, ini bener aku ulang tahunnya di sini' ah iya Aa, enak, kan ada aku Aa, padahal saya nangis di dalem hati," ujar Merry.

Baca Juga: Kantongi Semua Rahasia Raffi Ahmad Sejak 17 Tahun Lalu, Merry Ungkap Kesulitannya saat Jadi Asisten Pribadi sang Sultan Andara, Satu di Antaranya Karena Hal Ini Sempar berusaha menenangkan Raffi saat itu, ternyata tangis Merry pecah. Di dalam toilet BNN, Merry menangisi kondisi Raffi Ahmad saat itu. "Saya habis itu 'Aa aku ke kamar mandi ya' saya nangis di kamar mandi itu BNN di atas, saya nangis sekenceng-kencengnya," ujar Merry. Untuk menutupi kesedihannya, Merry mengajak Raffi bercanda soal ulang tahunnya. Hal itu ia lakukan supaya sang bos merasa lebih tenang.

 

(*) Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Merry Asisten Raffi Ahmad Menahan Tangis, Ceritakan Momen Terberat Selama Kerja dengan Ayah Rafathar