Find Us On Social Media :

Ketika Anak Indonesia Lebih Mengenal Superheroes Rekayasa Industri Dibanding Pahlawan Bangsa Sendiri

By Dianita Anggraeni, Senin, 8 November 2021 | 07:53 WIB

ilustrasi jadi superhero

Grid.ID - Gelombang film-film laga, yaitu film yang berorientasi mengenai seorang tokoh utama (hero) ketika menghadapi kejahatan, diketahui sudah ada sejak tahun 1930-an dengan tema gangster atau koboi.

Namun baru di sekitar tahun 1954, film bergenre laga ini mulai diminati ketika film Seven Samurai, film garapan Sutradara Jepang, Akira Kurosawa, sangat memikat sineas dunia dan banyak mempengaruhi perfilman dunia, termasuk Hollywood.

Setelah itu, banyak film-film laga bermunculan dan menampilkan tokoh-tokoh “jagoan” mulai dari jagoan cowboy yang diperankan John Wayne, tokoh James Bond hingga tokoh superheroes yang diangkat dari komik/cerita fiksi seperti Iron man, Kapten Amerika, Spiderman, Superman, Aquaman, dan lain-lain.

Baca Juga: Istimewa Abis! Dari Pouch hingga Body Care, Inilah Seabrek Souvenir Pengajian Ria Ricis Jelang Pernikahan, Eddies Adelia: Ini Belum Seberapa Lho!

Kini seiring dengan perkembangan jaman, film-film superheroes, yang merupakan ciptaan industri tersebut dapat dengan mudah di akses di platform seperti Netflix, Youtube dan platform sejenis lainnya, bahkan oleh anak-anak sekalipun, sebut saja generasi Z (Gen Z).

Lalu, ditambah dengan fakta bahwa kepemilikan gadget oleh anak-anak Gen Z tersebut, telah menyentuh angka 86 persen dan jumlah waktu yang dihabiskan mereka untuk berselancar di internet mencapai minimal 4 jam sehari.

Kalau dulu kita harus ke bioskop untuk bisa menonton film superhero, sekarang, hanya tinggal klik beberapa kali, film-film tersebut sudah bisa ditonton.

Kemudahan ini lantas menimbulkan fenomena baru, salah satunya, dikarenakan hampir semua media, mobile games, dan film yang kini beredar, jarang sekali atau bahkan tidak sama sekali melibatkan tokoh-tokoh nasional atau budaya lokal khas Indonesia.

Baca Juga: Cucunya Pulang ke Jakarta Hari Ini, Ayah Vanessa Angel Ungkap Kondisi Terbaru Gala Sky Andriansyah

Akibatnya, Gen Z ini terlihat lebih mudah mencerna budaya luar.

Mereka seolah lebih lancar menceritakan kisah superhero ciptaan industri daripada sosok pahlawan nasional dan boleh dibilang hampir tidak mengenal pahlawan-pahlawan tersebut, walau hampir sekitar 8 pahlawan nasional yang wajahnya masih tercetak di uang kertas yang berlaku atau ratusan pahlawan yang namanya menjadi nama jalan.

Seperti juga apa yang pernah terjadi beberapa waktu lalu, dimana beredar video viral social experiment di platform media sosial yang berisikan game tebak foto para pahlawan, dan anak-anak tersebut, ketika ditampilkan foto-foto para pahlawan, mereka tidak sanggup menjawab dengan benar, namun sebaliknya, tanpa berpikir panjang mereka langsung menjawab dengan benar ketika melihat foto-foto para superheroes.