Kasandra Putranto, Psikolog kondang yang dihubungi via online mengatakan, “Sebaiknya anak-anak jaman sekarang diingatkan kembali betapa pentingnya mendalami dan mengingat sejarah bangsa Indonesia. Namun karena sekarang sudah memasuki era digital, anak-anak akan lebih tertarik dengan media dan teknologi informasi."
"Oleh karena itu, tenaga pendidik bisa mencoba mencari cara untuk menyampaikan pelajaran sejarah dengan melibatkan teknologi informasi yang menarik seperti video atau dokumenter di situs online, animasi, seni, dan lain-lain.”
Selain itu, orang tua juga hendaknya membiasakan anak-anak untuk kenal dengan sejarah bangsa sejak kecil dengan cara mengajak mereka berkunjung ke museum dan situs bersejarah.
Tentu saja, fenomena yang terjadi ini sama sekali bukanlah kesalahan anak-anak semata.
Mereka ibaratnya, seperti kanvas putih, yang bertanggung jawab adalah kita semua, sebagai orang tua, untuk melukiskan warna yang tepat pada kanvas tersebut.
Dalam skala yang luas, pengaruh-pengaruh dan paparan tersebut datang dari perusahaan-perusahaan besar, yang seharusnya bisa ambil bagian dalam mengintervensi hal ini.
Sebagai perusahaan, mereka bisa ikut andil dalam memberikan dan mengusahakan agar generasi muda bisa lebih mengenal para pahlawan dari negara mereka berasal, serta menumbuhkan kembali kecintaan anak muda kepada para pahlawan dan sejarah bangsanya.
Misalnya saja dengan melakukan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) bagi anak-anak dalam bentuk yang lebih fun dengan melibatkan tokoh-tokoh pahlawan lokal atau menggunakan budaya lokal.
Selain itu, perusahaan-perusahaan media, games, dan perfilman Indonesia mungkin juga bisa lebih memperbanyak pembuatan film atau games yang mencantumkan budaya lokal dan tokoh-tokoh pahlawan Indonesia.
Semoganya, hal ini dapat memberikan dampak yang positif, dengan harapan anak-anak tersebut bisa mengenang dan mencontoh semangat kebangsaan yang ada di diri para pahlawan nasional.
Selamat Hari Pahlawan!
(*)