Find Us On Social Media :

Habiskan Dana Miliaran, Jembatan yang Baru Diresmikan Bupati Karawang Ini Malah Amblas, Ketua Peradi: Berarti Laporan ke Bupati Bohong Dong

By Rizqy Rhama Zuniar, Senin, 17 Januari 2022 | 08:11 WIB

Potret jembatan di Karawang yang amblas.

Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar

Grid.ID - Miris, Jembatan KW6 di Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, amblas pada Sabtu (15/1/2022).

Padahal, jembatan yang populer disebut 'Jembatan Kepuh' itu belum ada satu bulan diresmikan oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.

Jembatan tersebut kabarnya baru resmi beroperasi pada Rabu (29/12/2021).

Di sisi lain, proses pembangunan jembatan tersebut juga menghabiskan anggaran dalam jumlah besar, yakni senilai Rp 10 miliar.

Mengutip dari Kompas.com via TribunBekasi, jembatan tersebut ambles di bagian sisi dekat saluran irigasi sepanjang 200 meter.

Material yang menempel pada sisi saluran irigasi tersebut longsor sehingga membuat konstruksi jembatan ambles.

Pada bagian yang ambles tersebut ditutupi terpal biru, serta dipasang papan pemberitahuan 'hati-hati ada pekerjaan jembatan' untuk peringatan bagi pengguna jalan.

Jembatan dengan lebar 7 meter dan panjang 43,50 meter itu diketahui menjadi penghubung Kecamatan Rawamerta dengan Kecamatan Karawang Barat.

Baca Juga: Polisi Militer Gelar Reka Ulang Kasus Tabrakan Nagreg di Jembatan Tajum, Ancaman Pidana 3 Oknum TNI Justru Bakal Makin Berat Usai Motif Ini Terbongkar

Akibat kejadian tersebut, kini jembatan itu tidak bisa dilalui mobil.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Pemerintahan, Asep Agustian mengaku heran dengan konstruksi jembatan tersebut.

Pasalnya, proses pengerjaan jembatan tersebut baru saja selesai pada akhir tahun 2021 lalu, tapi kini sudah amblas.

"Padahal jembatan ini baru selesai malah baru diresmikan Bupati Cellica, kok langsung rusak," kata Asep yang dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com, Senin (17/1/2022).

"Berarti laporan ke bupati bohong dong, kalau pekerjaan ini sudah selesai sesuai perencanaan," imbuhnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Karawang itu pun meminta pihak terkait ditindak tegas.

Asep meminta Pemkab Karawang untuk menindak tegas pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang dan kontraktor pelaksana yang dinilai bekerja asal-asalan.

Menurutnya, pembangunan jembatan tersebut dinilai asal-asalan dan tidak mengutamakan kualitas konstruksi sehingga cepat rusak.

Baca Juga: Kerjaannya Cuma Menggosok Cangkang Kura-kura Tapi Dapat Honor Rp 33 Juta Per Bulan, Ternyata Begini Fakta Pria Berprofesi ART yang Pernah Gemparkan Sejagad Raya Ini

Di sisi lain, amblasnya jembatan tersebut juga mempengaruhi kegiatan ekonomi warga setempat dan membahayakan pengguna jalan.

(*)