Find Us On Social Media :

‘Tidak Hanya Terjadi Pada Lansia’, Sheryl Sheinafia Nelangsa Harus Terapi Serius di Rumah Sakit Gegara Satu Penyakit Ini, Kenali 3 Gejalanya Sebelum Terlambat

By Devi Agustiana, Jumat, 11 Februari 2022 | 17:16 WIB

Sheryl Sheinafia mengalami saraf kejepit sehingga harus melakukan terapi di rumah sakit.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Penyanyi Sheryl Sheinafia mengabarkan dirinya sedang menjalani pemulihan akibat saraf kejepit.

Sheryl Sheinafia menderita saraf kejepit seminggu setelah hari ulang tahunnya.

Melalui unggahan media sosialnya, Sheryl menjelaskan bahwa dirinya sempat merasakan sakit yang luar biasa pada bagian leher sampai tangan.

 “Seminggu setelah ulang tahun saya, saya mengalami rasa sakit yang luar biasa dari leher hingga lengan kanan saya,” tulis Sheryl dikutip dari akun Instagramnya.

Bahkan, wanita berusia 25 tahun itu sampai merasakan sakit kepala dan mati rasa.

“Saat bermain gitar, menulis, saya duduk terasa tanpa sandaran. Kepala saya terasa sakit dan mati rasa.”

“Herniasi diskus tidak hanya bisa terjadi pada lansia. Jadi jangan lupa untuk sesekali berdiri ketika kalian lama duduk atau renggangkan leher kalian sesekali,” tulis Sheryl.

Sekarang, Sheryl Sheinafia masih dalam proses terapi agar bisa segera pulih seperti sedia kala.

Baca Juga: Setelah Pertimbangan Panjang, Zaskia Adya Mecca Ambil Keputusan Hanung Bramantyo Harus Operasi Akibat Saraf Kejepit, Simak 5 Gejalanya!

Perlu diketahui kalau tulang belakang manusia normalnya terdiri dari ruas-ruas yang mana di antara ruas-ruas tersebut terdapat bantalan yang disebut sebagai discus intervertebralis (DI).

Nah, di dalam discus intervertebralis ini terdapat nucleus berbentuk seperti jeli yang berfungsi sebagai bola dan penahan guncangan, dibantu dinding yang melingkari nucleus yang disebut annulus fibrosus (AF).

Di belakang discus intervertebralis terdapat saraf yang berjalan dari otak menuju ke anggota gerak atas dan bawah.

Komponen tersebut yang memungkinkan seseorang bisa menggerakkan kedua ekstremitas itu.

Apabila terjadi hernia nucleus pulposus (HNP), maka saraf tersebut akan terjepit.

Kondisi inilah yang sering disebut sebagai kondisi saraf kejepit.

Dilansir Grid.ID dari Mayo Clinic via Kompas.com, kebanyakan saraf kejepit terjadi di punggung bawah, meskipun bisa juga terjadi di leher.

Berikut adalah tanda dan gejala saraf kejepit yang perlu diwaspadai:

1. Nyeri lengan atau kaki

Baca Juga: Innalillahi, Zaskia Adya Mecca Bagikan Foto Hanung Bramantyo yang Harus Menjalani Operasi Saraf Kejepit, Kenali Aktivitas yang Berisiko Memicu Penyakit Ini

Apabila HNP atau saraf kejepit terjadi di punggung bawah, kita biasanya akan merasakan nyeri paling hebat di bagian pantat, paha, dan betis.

Bahkan, mungkin juga mengalami nyeri di bagian kaki.

Sementara, jika HNP berada di leher, seseorang biasanya akan merasakan nyeri paling hebat di leher, bahu, dan lengan.

Terkadang, nyeri juga menjalar ke lengan atau kaki saat penderitanya batuk, bersin, atau berpindah ke posisi tertentu.

2. Mati rasa atau kesemutan

Saat mengalami saraf kejepit, kita akan sering mengalami mati rasa atau kesemutan yang menyebar di bagian tubuh yang dilayani oleh saraf tersebut.

3. Otot yang melemah

Gejala selanjutnya adalah otot yang dilayani oleh saraf yang terjepit cenderung akan melemah.

Kondisi tersebut menyebabkan penderitanya mudah tersandung atau memengaruhi kemampuan dalam mengangkat atau memegang barang.

Baca Juga: Sempat Mengalami Saraf Kejepit, Anji sampai 20 Hari Rasakan Ngilu Tangan, Berikut Gejala dan Cara Mencegahnya

Akan tetapi, perlu diketahui kalau tidak semua orang dengan saraf kejepit akan mengalami gejala tersebut.

Beberapa orang bahkan mungkin tidak menyadari kalau dirinya mengalami saraf kejepit sebelum diperlihatkan hasil rontgen.

Oleh karena itu, segera cari pertolongan medis jika mengalami nyeri leher atau punggung yang menjalar hingga ke lengan atau tungkai.

Mengenai penyebabnya, saraf kejepit bisa diakibatkan berbagai faktor.

Akan tetapi, secara umum pemakaian yang berlebihan dan berulang bisa menyebabkan kerusakan pada annulus fibrosus, lalu membuat nucleus keluar dari tempatnya.

Kondisi tersebut dapat dipicu kondisi atau aktifitas sehari-hari seperti obesitas, penuaan, genetik, dan kebiasaan merokok.

Sebenarnya saraf kejepit memang dapat sembuh dalam waktu singkat.

Akan tetapi pada kasus tertentu, tekanan pada saraf bisa berlangsung lama (kronis) dan menyebabkan kerusakan saraf permanen.

(*)