Find Us On Social Media :

Terlahir Sebagai Pesuruh Sejak Kecil, Begini Terlunta-luntanya Hidup Budak Anak di Era China Kuno, Ikut Dibunuh dan Dikubur Bersama Majikannya Agar Mengabdi di Alam Baka

By None, Sabtu, 12 Februari 2022 | 13:19 WIB

Nelangsanya budak anak-anak di zaman China Kuno, harus dikubur bersama mayat majikannya agar mengabdi di alam baka.

Grid.ID - Para budak pada zaman dahulu memang hidup di bawah kekejaman majikannya.

Bagaimana tidak? Banyak budak yang disiksa hingga tak dimanusiakan oleh para majikan.

Deretan sejarah kekejaman tersebut terjadi karena semena-menanya pemimpin zaman dulu.

Bahkan pada masa China kuno, beberapa anak dilahirkan sebagai budak.

Hal tersebut dikarenakan ibunya yang juga seorang budak.

Ada pula dari anak-anak tersebut yang dijual sebagai budak.

Kemungkinan anak-anak tersebut dijual untuk membayar utang.

Selama Dinasti Qin di China berkuasa, banyak orang-orang yang ditangkap untuk dijadikan budak.

Kehidupan para budak di China yang sebagian besar anak-anak juga sungguh mengenaskan.

Baca Juga: Tak Hanya Masih Bisa Diotopsi, Mumi Lady Dai Juga Sangat Cantik dan Jadi Mumi Terbaik di Dunia

Mereka kebanyakan dipekerjakan untuk bekerja di ladang bersama petani bebas.

Tetapi mereka tidak diperlakukan dengan rasa hormat yang sama seperti yang diberikan kepada petani.

Para budak juga diharuskan untuk membangun jalan.

Selain membangun jalan, anak-anak yang bekerja sebagai budak ini juga mengurus ranah pemerintahan.

Mereka juga ada yang bekerja untuk kaisar hingga keluarga kerajaan.

Terkadang ada pula anak-anak yang bekerja untuk para bangsawan.

Mereka hanya bisa melakukan apa yang diperintahkan oleh majikannya.

Para budak ini dengan sangat kejam selama bekerja.

Ketika tuan mereka meninggal, anak-anak yang jadi budak ini ikut dibunuh.

Baca Juga: Sadis! Curiga Suaminya Selingkuh dengan Perempuan Lain, Wanita Ini Tega Penggal dan Tenteng Kepala Korban ke Kantor Polisi, Begini Akhir Kisahnya

Tak hanya itu, para budak ini juga dikuburkan bersama majikannya dalam liang lahat.

Hal itu dilakukan agar para budak dapat terus melayani tuan mereka setelah kematian dalam keabadian.

Perbudakan di China sudah berlangsung dari zaman kuno dan berlanjut hingga Dinasti Qin.

Dinasti Qin justru melanggengkan perbudakan dengan kaisar pertamanya yang kejam.

Dinasti ini kelewat kejam memperlakukan budak.

Maka setelah Dinasti Qin digulingkan, konsep perbudakan di Dinasti Han tidak sepopuler atau sekejam dulu.

Dinasti Tang mencoba untuk mencegah perbudakan.

Akan tetapi, praktik ini kembali populer ketika kekuasaan keluarga ini berakhir.

Selama berabad-abad, sejak Dinasti Qin, kaisar Tiongkok lainnya telah berusaha untuk mengendalikan atau menghapus perbudakan sepenuhnya.

Baca Juga: Tragis! Baru Pacaran 3 Minggu, Wanita Ini Dibunuh Kekasihnya dan Mayatnya Dibungkus Plastik, Motif Pelaku Tega Renggut Nyawa sang Pacar Ternyata Gegara Hal Ini

Dinasti Ming, misalnya, membuat perbudakan ilegal.

Namun, beberapa orang di Tiongkok kuno terus memiliki budak.

Artikel ini telah tayang di laman Intisari.id dengan judul

Dibunuh dan Dikubur di Liang Lahat yang Sama dengan Majikannya Agar Tetap Bisa Mengabdi di Alam Baka, Inilah Nasib Budak Anak di China Kuno

(*)