Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar
Grid.ID - Nasib apes dialami oleh 2 orang pengusaha kerupuk di Kudus yang ditipu saat membeli minyak goreng.
Niat hati ingin memborong minyak goreng murah, kakak beradik pengusaha kerupuk di Kudus justru dikirimi puluhan jeriken berisi air.
Kejadian tersebut dialami oleh Siti Mutoharoh (45) dan kakaknya Musmi'ah (58).
Keduanya merupakan produsen kerupuk berbahan tepung tapioka di RT 03 RW 08 Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Kejadian tersebut bermula ketika Siti dan Musmi'ah terpikat tawaran minyak goreng oleh seorang pria yang datang ke rumah.
Melansir dari TribunBanyumas.com, pria tersebut menawarkan minyak goreng seharga Rp 16.500 per kilogram kepada Siti dan kakaknya.
Harga tersebut terbilang lebih murah dibanding harga minyak goreng curah di Kudus yang saat ini mencapai Rp 18.000 per kilogram.
Siti mengaku bahwa ia telah 3 kali membeli minyak goreng dari peria tersebut.
Namun, saat kiriman keempat, ia dan kakaknya justru dikirimi puluhan jeriken berisi air.
Jeriken itu tiba pada Sabtu (12/2/2022), namun Siti dan kakaknya baru mengetahui keaslian minyak goreng pada Minggu (13/2/2022).
Kala itu keduanya baru tahu bahwa jeriken tersebut berisi air saat hendak menggoreng kerupuk.
Apesnya, 20 dari total 21 jeriken yang dibeli Siti Mutoharoh berisi minyak goreng palsu berupa air yang warnanya kuning seperti kuah kaldu atau soto.
Siti Mutaharoh mengatakan, 21 jeriken tersebut ia beli dengan harga Rp 5.890.500, namun baru ia bayarkan Rp 5 juta.
"Saya beli 21 jeriken. Per jeriken isinya 17 kilo. Jadi, total harganya Rp 5.890.500," kata Siti yang dikutip Grid.ID dari TribunBanyumas.com, Kamis (172/2022).
"Saya baru membayar kepada penjualnya Rp 5.000.000," imbuhnya.
Sementara itu, kakak Siti, yakni Musmi'ah justru bernasib lebih apes lantaran 5 jeriken minyak goreng yang dibelinya semua berisi air berwarna putih jernih.
Mengutip dari Kompas.com, bedanya, kemasan luar jeriken yang didapat Musmi'ah masih belepotan bekas minyak goreng.
Siti mengungkapkan, saat menawarkan minyak goreng tersebut, pria itu datang mengendarai mobil Avanza atau Carry.
Musmi'ah menyebut, salah seorang di antara para pria pengantar minyak goreng palsu tersebut ada yang mengaku dari Semarang.
Tak hanya itu saja, mereka bahkan pernah mengatakan bahwa minyak goreng tersebut dari seorang pensiunan Polisi di Semarang.
Kini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus penipuan minyak palsu tersebut.
(*)