Find Us On Social Media :

Ngaku Dirampok di Jalan, Seorang Guru SD di Mojokerto Ternyata Buat Laporan Palsu Jadi Korban Perampokan Uang Rp 150 Juta, Ini Motifnya

By Rizqy Rhama Zuniar, Jumat, 25 Februari 2022 | 14:40 WIB

(ilustrasi perampokan)

Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar

Grid.ID - Seorang guru SD di Mojokerto, Jawa Timur, ketahuan membuat laporan palsu dengan mengaku jadi korban perampokan.

Guru SD berinisial SWN (42) itu mengaku bahwa uang miliknya senilai Rp 150 juta hilang dirampok kawanan orang tak dikenal.

SWN diketahui merupakan seorang wanita yang berprofesi sebagai guru SD dan berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Mojokerto.

Ia adalah warga asal Desa Jiken, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.

Namun, setelah diselidiki oleh pihak kepolisian, terkuak fakta bahwa SWN membuat laporan palsu.

Melansir dari Kompas.com, SWN mengaku kepada polisi bahwa ia dirampok saat melintas di Jembatan Tanjangrono, Kecamatan Ngoro, Mojokerto, menggunakan sepeda motor.

Saat itu, ia baru saja pulang dari Bank Jatim cabang Ngoro untuk mengambil uang Rp 150 juta yang merupakan milik orang tuanya.

SWN mengaku, saat itu ada 4 pengendara motor yang mencegatnya.

Baca Juga: Arti Mimpi Tentang Perampokan Ternyata Erat Hubungannya dengan Frustasi dan Ancaman Besar dalam Hidup, Simak Penjelasannya

Namun, saat diperiksa polisi, SWN selalu bertele-tele, dan bahkan sempat pingsan saat menjalani pemeriksaan.

Setelah diselidiki, terkuak bahwa SWN ternyata membuat laporan palsu.

Mengutip dari Tribunnews.com, Kapolsek Ngoro, Kompol Subiyanto mengungkapkan, kasus tersebut terbongkar setelah polisi memeriksa rekening SWN.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, diketahui SWN ternyata tidak mengambil uang Rp 150 juta dan di tabungannya tersisa uang Rp 3 juta.

"Kami cek di Bank Jatim ternyata yang bersangkutan tidak mengambil uang Rp 150 juta dan tabungan sekitar Rp 3 juta," kata Subiyanto yang dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com, Selasa (22/2/2022).

Pada akhirnya, SWN pun mengakui perbuatannya membuat laporan palsu dengan mengaku dirampok karena permasalahan keluarga.

Kompol Subiyanto menduga, pelaku sengaja membuat laporan palsu karena uang Rp 150 juta pemberian orang tuanya itu telah ludes.

"Korban diberi uang orang tuanya Rp 150 juta yang kemungkinan dihabiskan sehingga mengaku menjadi korban kejahatan," kata Subiiyanto.

Meski SWN terbukti membuat laporan palsu, namun kasusnya tersebut tidak diproses lebih lanjut.

Baca Juga: Seorang Wanita Tewas Diduga Jadi Korban Perampokan, sang Pelaku Disinyalir Pakai Modus Ingin Membetulkan Televisi

Sebab, polisi telah menyerahkan persoalan SWN kepada keluarganya dan berharap persoalan tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi pelaku.

(*)