Find Us On Social Media :

Miliki Peran Strategis, UMKM Indonesia Berpeluang Besar untuk Bersaing di Pasar Global

By Yussy Maulia, Jumat, 20 Mei 2022 | 14:20 WIB

Webinar Tribun Series “Dengan Bangga Buatan Indonesia, UMKM Bangka Belitung dan Ekonomi Indonesia Bangkit”.

Dirinya menjelaskan bahwa Kemenko Marvest juga turut berupaya dalam menyukseskan peluncuran Gernas BBI 2022 yang diselenggarakan di Bangka Belitung. Salah satunya dengan menghadirkan aplikasi virtual expo. Sebanyak 25 produk lokal Bangka Belitung masuk dalam aplikasi tersebut.

“Nantinya (UMKM) dari setiap daerah juga akan ada (dalam aplikasi tersebut). Rencananya, pada akhir tahun, hasil kurasi dari berbagai daerah, termasuk Bangka Belitung, akan kami kumpulkan untuk dipamerkan saat G20 di Bali dan disampaikan ke seluruh perwakilan Indonesia, termasuk dari Kemendag dan Bank Indonesia (BI),” jelasnya.

Bangkitkan UMKM Belitung

Pada tahun ini, Gernas BBI tahun juga diselenggarakan selaras dengan Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia Aja (Gernas BWI). Sebagai tuan rumah, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung antusias dan menyambut baik kegiatan tersebut.

Hadir dalam webinar tersebut, Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengatakan bahwa Gernas BBI dapat menjadi pintu gerbang kebangkitan UMKM dan ekonomi kreatif di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ia mengatakan, selama kurang lebih 2,5 tahun pandemi Covid-19 banyak pelaku UMKM yang terpuruk penjualannya.

“Maka dari itu, melalui momentum ini kami berkolaborasi untuk menyukseskannya sehingga UMKM yang terpuruk sekarang bisa diperbaiki kualitasnya, standardisasinya, dan segala macam," papar Isyak.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Hampir Berjalan 2 Tahun, Begini Nasib UMKM di Indonesia Saat Ini

Ia pun berharap, momen peluncuran Gernas BBI dan BWI 2022 dapat membuat UMKM lokal Bangka Belitung dikenal dan dibanggakan oleh masyarakat di seluruh Indonesia, bahkan dinikmati oleh masyarakat dunia.

Isyak menjelaskan, Belitung memiliki berbagai produk unggulan yang semuanya berbasis pada kearifan lokal dan sedang dikurasi untuk dapat memenuhi standar internasional. Selain itu, yang produk yang diunggulkan juga yang ramah lingkungan.

Contoh produk-produk tersebut, antara lain topi dan batik yang menggunakan teknik ecoprint, serta produk sabun, losion, dan parfum yang berbahan dasar lada.

"Saya ambil contoh produk dari Belitung. Ada produk seperti sabun-sabun, losion, dan parfum yang terbuat dari lada. Kemasannya bagus dan sudah ditampilkan di hotel agar wisatawan bisa menikmati sensasi sabun berbasis lada," tutup Isyak.

Sebagai informasi, webinar tersebut juga turut dihadiri Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI Yunita Resmi Sari, diaspora Indonesia di Korea Selatan, Hartono Susanto, pemilik UMKM Tenun Cual, Destiani Nina Sarjulianto, serta pemilik UMKM Billiton Purun Eco, Hartati.