Find Us On Social Media :

Sukses Gelar Konferensi Internasional pada Mei 2022 Lalu, Indonesia Financial Group (IFG) Ungkap Sejumlah Tantangan pada Sektor Asuransi dan Dana Pensiun

By Grid, Jumat, 10 Juni 2022 | 11:09 WIB

Grid.id - Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi telah selesai menggelar IFG International Conference 2022 pada 30-31 Mei 2022 lalu.

Konferensi internasional yang mengambil tema “Insurance and Pension Fund: Transitioning into Digital and Green Economy Ecosystem” tersebut mengungkap sejumlah tantangan pada industri keuangan non-bank khususnya sektor asuransi dan dana pensiun baik secara regional maupun global sekaligus rekomendasi kebijakan yang harus dilakukan para pemangku kepentingan.

Acara ini juga merupakan The Most Progressive International Conference of Insurance and Pension Fund yang bertujuan untuk memberikan kontribusi positif terhadap penguatan literasi di sektor asuransi dan dana pensiun bagi pelaku industri, masyarakat luas serta pemangku kepentingan terkait.

Pada hari pertama, konferensi membahas kondisi perekonomian global dan regional yang melambat akibat pandemi Covid-19 dan gejolak geopolitik.

Selain itu, pembahasan juga meliputi perkembangan industri asuransi dan dana pensiun yang kini diperkuat oleh digitalisasi dan ekosistem ekonomi hijau.

Sementara di hari berikutnya, konferensi membahas upaya meningkatkan literasi dan inklusi untuk mendorong pertumbuhan industri asuransi dan dana pensiun, serta pentingnya menjaga aspek perlindungan konsumen dan upaya restrukturisasi asuransi yang tengah dilakukan.

Fauzi Ichsan, Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen IFG, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para panelis, tamu undangan, serta para tim pelaksana sehingga IFG International Conference 2022 bisa berjalan dengan baik.

Menurut Fauzi, konferensi internasional tersebut diharapkan dapat menjadi modal penting untuk membantu Indonesia dalam mengatasi masalah industri asuransi dan dana pensiun sekaligus upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk memperkuat industri asuransi dan dana pensiun.

Baca Juga: Isyaratkan Pensiun dari Bulu Tangkis, Greysia Polii Singgung Perjuangannya di Dunia Badminton Sudah Cukup: Suami dan Mama Saya Telah Menunggu Lama Saya Pulang ke Rumah

Fauzi menambahkan, untuk memperkuat industri asuransi dan dana pensiun perlu dilakukan reformasi yang lebih komprehensif dan pengembangan model bisnis yang lebih efisien.

Melalui konferensi internasional ini, para pemangku kepentingan di tanah air diharapkan dapat memperoleh pengetahuan baru terkait pengalaman dan wawasan dari para panelis.

"Jumlah aset (dalam industri asuransi dan dana pensiun) yang terlibat sangat besar, kami harap diskusi ini akan membantu dalam memahami apa yang penting, dan bagaimana mempelajari keberhasilan dan pengalaman dari negara lain," katanya.