Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID — Lebih baik sendiri dahulu dari pada menikahi orang yang salah.
Jangan sampai mengalami kejadian yang dialami oleh pemuda bernama Huang yang bekerja di sebuah bengkel di Lianyunggang, Jiangsu, Tiongkok.
Dilansir Grid.ID dari Eva.vn pada Selasa (21/6/2022), Huang merasa kesepian dan belum pernah jatuh cinta.
Ia pun meminta seorang mak comblang untuk mengenalkannya pada seseorang untuk diajak menikah.
Mak comblang itu pun mengenalkan Huang pada gadis bermarga Zhang.
Zhang sendiri baru berusia 17 tahun dan berasal dari keluarga miskin.
Ibunya telah meninggal dunia, ayahnya sakit-sakitan, dan Zhang memiliki 3 adik lelaki yang masih kecil.
Mak comblang pun memperingatkan Huang untuk bersabar menunggu 3 tahun sebelum menikah.
Tapi karena melihat wajah Zhang yang cantik, Huang pun tak peduli dengan latar belakang gadis itu.
Pada 9 Oktober 2019, Huang pun datang ke rumah Zhang dan melamarnya.
Keluarga Zhang meminta Huang memberikan uang mahar sebesar 66 ribu yuan atau senilai Rp 145 juta.
Huang pun menyetujui hal ini dan memberikan 40 ribu yuan atau senilai 88 juta sebagai uang muka.
Sejak hari itu Zhang pun ikut ke rumah Huang meski belum menikah.
Zhang diperlakukan baik oleh ibu Huang, sering diajak makan dan tak pernah disuruh bekerja berat.
Tak lama setelahnya, pernikahan keduanya pun digelar, uang sisa mahar digunakan untuk menjamu tamu undangan dan menggelar pernikahan.
Karena usia Zhang masih di bawah umur, pernikahan keduanya pun belum mendapatkan surat pernikahan.
Sebulan kemudian, Zhang pun mengaku tengah hamil, keluarga Huang pun berniat membawa Zhang ke dokter untuk periksa.
Namun, Zhang selalu beralasan dan menolak di bawa ke dokter.
Hingga akhirnya Zhang pun melahirkan anak mereka, tapi di tengah kebahagian itu polisi datang ke rumah Huang.
Mereka menuduh Huang menikahi anak di bawah umur.
Dokter yang membantu Zhang melahirkan menemukan bahwa perempuan itu baru berusia 14 tahun.
Polisi pun menduga bahwa ini adalah pernikahan paksa.
Huang pun mencoba menjelaskan bahwa pernikahan mereka atas dasar suka sama suka hingga membuat keteganggan dengan polisi pun mereda.
Sayangnya setelah kejadian itu, Zhang berubah sikap dan terlihat murung.
Hingga pada Januari 2021, Zhang meminta izin untuk pulang ke kampung halaman dan meminta uang ke ibu mertuanya sebesar 200 yuan atau senilai hampir Rp 500 ribu.
Namun setelahnya Zhang tak pernah kembali, Huang pun menyusul dan datang ke rumah orang tua istrinya.
Akan tetapi ayah Zhang menyebut bahwa ia sama sekali tak tahu keberdaaan putrinya itu.
Setahun kemudian Huang pun membawa anak mereka untuk tes DNA karena curiga dengan Zhang.
Tak disangka ia menemukan fakta bahwa anak itu bukanlah anak kandungnya, sementara itu kakak Huang menemukan fakta lain.
Saat melihat potret pernikahan di media sosial, kakak Huang menemukan sosok Zhang melakukan prewedding dengan pria lain.
Segera Huang sekeluarga melaporkan Zhang ke kantor polisi atas tuduhan penipuan.
Huang juga menghampiri pernikahan Zhang, tak di sangka ayah Zhang yang mengaku tak tahu keberadaan sang anak ternyata ada di sana.
Setelah melalui serangkaian penyelidikan diketahui bahwa tak hanya Huang yang menjadi korban.
Ada 11 pria lain yang juga menjadi korban dari Zhang.
Meski masih di bawah umur, Zhang telah menikah sebanyak 11 kali untuk mendapatkan uang dan properti.
(*)