Namun, bekerja di rumah ternyata sempat membuatnya dipandang sebelah mata oleh tetangga.
Banyak yang mengiranya anti sosial hingga pengangguran karena hanya berdiam di rumah.
Bahkan ada juga yang menyangkanya melakukan pesugihan karena tidak terlihat bekerja, tapi terus memiliki uang.
Malah Nurohman bisa membantu orang tuanya untuk menambah bangunan rumah hingga memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tak hanya itu, ia juga memasang internet di beberapa titik agar bisa digunakan para tetangga.
Sayangnya, Nurohman mengaku kesulitan mendapatkan pekerjaan di Indonesia meski memiliki keterampilan tak main-main.
Menurutnya, hal itu disebabkan latar pendidikannya yang hanya sampai di jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK).
(*)