Find Us On Social Media :

'Sakit, Damai, dan Sopan Kunci Lepas dari Jeratan Hukum?' Sentil Wagub Jabar yang Minta Kasus Bocah SD Meninggal Usai Dipaksa Setubuhi Kucing Berakhir Damai, Cucu BJ Habibie Jengkel Sampai Bikin Petisi

By Novita, Selasa, 26 Juli 2022 | 11:14 WIB

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum dan Melanie Subono

Grid.ID - Kasus bocah SD meninggal usai dipaksa setubuhi kucing turut menyita perhatian cucu BJ Habibie, Melanie Subono.

Melanie Subono belum lama ini menyoroti kabar seputar keinginan Wagub Jabar yang meminta agar kasus bocah SD meninggal usai dipaksa setubuhi kucing berakhir dengan damai.

Cucu BJ Habibie, Melanie Subono turut membuat petisi penolakan keinginan Wagub Jabar agar kasus bocah SD meninggal usai dipaksa setubuhi kucing berakhir dengan damai.

Seperti diketahui, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan tak ada tindakan persetubuhan dengan kucing di Tasikmalaya.

"Yang ada hanyalah adegan mirip persetubuhan. Jadi masyarakat jangan salah sangka. Tidak ada tindakan persetubuhan," ujar Uu, Jumat (22/7) siang lalu.

Selain itu, ia juga sempat jadi sorotan lantaran menilai perundungan hanyalah sebuah candaan, seperti kejadian di masa kecilnya.

"Iya, saya juga mohon maaf. Saat kecil begitu, pernah lah ya, pernah, sering dengar (tentang perundungan).

Bahkan teman saya (bersetubuh) dengan kerbau orang Cikatomas, tahu. Tetangga saya (bersetubuh) dengan ayamnya, ya saat usia SD-SD begitu.

Itu candaan lah ya. Itu biasa pak itu. Tapi justru karena ada medsos dan jadi pertanyaannya, kenapa mesti diviralkan?" katan Uu kepada wartawan di kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Bocah 11 Tahun yang Meninggal Dunia karena Dipaksa Setubuhi Kucing Ternyata Sudah Sering Dipukuli Teman Satu Desanya, Tak Mau Bongkar Identitas Pelaku karena Takut

Selain itu, Uu juga berharap agar kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

Menurutnya, para pelaku akan mendapatkan sanksi sosial hingag dewasa dan berdampak pada kelangsungan hidupnya.

Pernyataan Uu tersebut sempat jadi viral di media sosial.

Ia lantas meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi lantaran candaan semasa kecilnya dulu.

"Saya mohon maaf, menyampaikan hal semacam itu. Karena sebenarnya tidak bermaksud kepada konteks yang ada pada kejadian ini (kasus di Tasikmalaya). Yang saya sampaikan saat saya bercanda dengan rekan media, teman dengan teman suka saling ledek itu biasa.

Tapi sebenarnya itu tidak boleh, sekali pun hal biasa, itu tidak boleh," ujar Uu di Gedung Sate, Senin (25/7/2022) dilansir Grid.ID dari laman TribunJabar.ID.

Hal tersebut turut mendapat sorotan dari Melanie Subono.

Lewat postingan Instagramnya, cucu Presiden ketiga RI tersebut menyayangkan permintaan Uu untuk damai.

Baca Juga: Begini Akhir Tragis Bocah Korban Perundungan di Tasikmalaya, Alami Depresi hingga Meninggal Dunia Usai Dipaksa Setubuhi Kucing, Ibu Korban Kembali Sampaikan Fakta Mengejutkan Ini!

"Berhubung kita ga lagi boleh bicara kasar terhadap yang para terhormat ini, maka gw cuma mau bilang, Terimakasih pak .

Memang Karna SAKIT dan DAMAI dan SOPAN adalah kunci dari orang LEPAS dari jeratan hukum ya

dan dengan ketulusan doa, saya doakan jangan sampai anak bapak mengalami hal hal seperi ini ya pak,

Diluar itu banyak hal lain, gimana dengan hewan dan penyiksaan hewan?

Salah adalah salah

Terimakasih

colek kang @ridwankamil

#SENYUMSAMBILTELENPETASAN

#katamel #diarymel #melaniesubono #malaikatbrengsek #generasipenerusbangsat #peminumbertanggungjawab #gembeltapikece #nguberanggur," tulis @melaniesubono.

Melanie turut membuat petisi untuk menolak tindakan damai atas kasus tersebut.

"Bantu tandatangan PETISI agar kasus bullying pemaksaan hubungan seksual anak pada Kucing itu TIDAK DAMAI tapi di PROSES...," tulis @melaniesubono.

Baca Juga: Dipaksa Menyetubuhi Kucing, Bocah 11 Tahun di Tasikmalaya Meninggal Dunia, Pelaku Perundungan Dikabarkan Seumuran, Ibu Korban Pilu Kabarkan Kondisi Anaknya!

Hal ini dilakukannya untuk menghentikan budaya menghentikan kasus hukum dengan hal-hal yang dianggap pemakluman.

"STOP BUDAYA DAMAI / SOPAN = kasus beres

Hal hal seperti ini TIDAK BOLEH DAMAI saja aplagi seorang WAGUB yang mengusulkan

Walaupun pelaku masuk kategori anak, harus ada proses

Entah itu pembinaan atau rehab atau apapun tapi STOP BUDAYA DAMAI !

LINK ada di IG STORY gw

#katamel #diarymel #melaniesubono #malaikatbrengsek #generasipenerusbangsat #peminumbertanggungjawab #gembeltapikece #nguberanggur @changeorg_id," tulis @melaniesubono.

Untuk turut menandatangani petisi tersebut dapat dilakukan lewat link DI SINI.

Sebagaimana diwartakan Grid.ID sebelumnya, kasus kematian F, siswa SD berusia 11 tahun pada Minggu (18/8/2022) sempat jadi sorotan.

F meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit lantaran tak mau makan dan minum karena depresi videonya yang dipaksa menyetubuhi kucing oleh teman-temannya menyebar melalui pesan WhatsApp.

Oleh karena itu, pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat secara resmi telah melaporkan kasus kematian F ke polisi.

"Seusai UU nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak, kami wajib melaporkan ke pihak berwajib. Terlebih keluarga enggan melapor," kata Ato Rinanto, Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya dikutip dari Tribunnews.com.

(*)