Find Us On Social Media :

Viral Paus Sperma Berukuran Jumbo Terdampar di Pantai Banyuwangi Sempat Ditarik ke Tengah Laut tapi Gagal, Hal Inilah yang Jadi Dugaan Penyebabnya

By Novita, Selasa, 2 Agustus 2022 | 16:33 WIB

Penampakan Paus Sperma yang terdampar di Perairan Bulusan, Banyuwangi.

Grid.ID - Viral paus sperma berukuran jumbo terdanpar di Pantai Banyuwangi.

Paus sperma berukuran jumbo terdampar di Perairan Pantai Bulusan, Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Senin (1/8/2022).

Kehadiran paus sperma di pesisir pantai sontak mengundang perhatian warga sekitar.

Banyak orang baik dari kalangan anak-anak hingga dewasa turut penasaran dengan paus sperma yang terdampar di perairan Pantai Banyuwangi itu.

Mamalia laut yang terdampar di belakang Hotel Banyuwangi Beach pukul 09.30 WIB itu merupakan jenis paus sperma dengan panjang sekitar 10 meter.

"Ini jenis paus sperma, jika melihat ukurannya, paus ini masih belum masuk kategori dewasa," kata Bayu Dwi Handoko, Petugas Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Kelautan (BPSPL) Bali, Wilayah Kerja Banyuwangi, saat meninjau ke lokasi, Senin (1/8/2022) dikutip Grid.ID dari TribunVideo.

Menurut keterangan salah seorang warga yang menyaksikan langsung, paus itu nampak kebingungan dan berputar-putar di perairan yang berjarak hanya sekitar 50 meter dari bibir pantai.

Paus itu juga sempat ditarik ke tengah laut oleh salah seorang nelayan tapi gagal.

"Sama nelayan sempat dibantu ke tengah dan sempat berenang kembali tapi di pinggiran," kata Subandi (55), salah seorang nelayan setempat kepada media.

Baca Juga: Gak Melulu Centil, Syahrini Ternyata Punya Bakat Terpendam yang Patut Diacungi Jempol, Jadi Dubber Ikan Paus di Film Kartun Legendaris Bareng Raffi Ahmad dengan Suara Kece Maksimal!

Mamalia berukuran besar itu justru terus merapat ke pinggir pantai sembari terus menyemburkan air lewat punggungnya dan tampak tak kuat berenang.

Sebelum terdampar di bibir pantai, mamalia yang berhabitat di Samudera Arktik itu sempat menubruk rangka dermaga.

Menurut Subandi, kemungkinan paus tersebut muncul ke permukaan lantaran kondisi yang sudah tua atau sakit.

"Biasanya kan menyelam, kalau sudah muncul ke permukaan gini bisa jadi paus ini sudah tua dan sakit," terang Subandi.

Menurut Bayu, fenomena yang langka terjadi itu terjadi lantaran sensor navigasi yang terdapat pada tubuh paus mengalami kerusakan.

Oleh karenanya, paus tersebut lepas dari jalur dan tersesat hingga terdampar ke permukaan.

"Paus kan memiliki sensor pada tubuhnya nah diduga itu rusak sehingga keluar jalur dan nyasar.

Perihal sakit dan lain sebagainya itu masih perlu dicek secara medis," ujar Bayu.

Binatang yang memiliki nama latin Physeter macrocephalus itu kemudian akan diselamatkan dan dikembalikan ke tengah laut.

Baca Juga: 'Momen Tak Terlupakan' Tak Bisa Sembunyikan Rasa Kagum Bertemu Paus Fransiskus, Anggun C. Sasmi Jadi Sorotan, Rossa sampai Tulis Pesan ini

"Sesuai SOP seperti itu, bila masih hidup sebisa mungkin harus dibawa kembali ke tengah laut. Kalau mati dilakukan penguburan, membakar atau menenggelamkannya," tutup Bayu.

Sementara itu, menurut keterangan tertulis DInas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), TNI Angkatan Laut telah berupaya memulangkan ikan paus ke laut, sejak Senin (1/8/2022).

Tim Second Fleet Quick Response (SFQR) TNI AL Lanal Banyuwangi telah melakukan upaya evakuasi dengan memakan waktu lama.

Menurut Lanal Banyuwangi, Letkol (P) Laut Ansori, proses evakuasi paus sperma yang terdampar di perairan Bulusan terkendala ukuran dan laut yang dangkal.

"Paus itu kategori besar dengan panjang sekitar 10 meter, itu menjadi kendala utama dalam proses evakuasi ini," kata Komandan Lanal Banyuwangi, Letkol (P) Laut Ansori.

Upaya evakuasi paus yang dilakukan oleh prajurit Lanal Banyuwangi merupakan instruksi langsung dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Yudo Margono untuk menjaga kelestarian alam.

Namun, upaya evakuasi gagal dan paus berukuran jumbo itu akhirnya mati.

"Paus yang terdampar sudah mati," kata salah satu petugas yang ikut mengevakuasi paus sperma, Selasa (2/8/2022 dikutip Grid.ID dari laman Kompas.com.

Matinya ikan paus diduga karena suhu air laut Selat Bali yang berbeda denggan habitat aslinya di Kutub Utara.

(*)